Kemenparekraf dan Kemenhub Dorong Maskapai Asing Perbanyak Penerbangan ke Indonesia

  • Oleh : Naomy

Selasa, 24/Mei/2022 04:16 WIB
Pemerintah target 3,5 juta wisman datang ke Indonesia Pemerintah target 3,5 juta wisman datang ke Indonesia


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendorong maskapai asing menambah jumlah penerbangan internasional ke Indonesia.

Hal itu seiring diperlonggarnya syarat dan ketentuan bagi pelaku perjalanan luar negeri.

Baca Juga:
Kemeparekraf dan Qantas Airways Kolaborasi Promosikan Wonderful Indonesia di Sydney

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, seiring dengan dikeluarkannya Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 19 tahun 2022 terkait protokol kesehatan perjalanan luar negeri yang sudah tidak memperlakukan hasil tes PCR maupun antigen sebagai syarat utama perjalanan luar negeri, maka Kemenparekraf melalui Deputi Kebijakan Strategis berkoordinasi dengan Kemenhub untuk mendorong maskapai penerbangan internasional menambah angka penerbangan ke Indonesia. 

"Kita akan terus tingkatkan daya saing pariwisata dengan negara kompetitor dan tentunya ini kita harapkan akan semakin menggeliatkan (perekonomian) dan target 1,8 juta sampai 3,6 juta (kunjungan wisatawan mancanegara) mudah-mudahan bisa tercapai," beber Sandiaga.

Baca Juga:
Dukung Kolaborasi Garuda dan Pokemon, Menparekraf: Hadirkan Pengalaman Terbang Unik

Maskapai-maskapai internasional yang diprioritaskan untuk menambah jumlah penerbangannya ini, kata dia, berasal dari lima negara yang banyak menyumbang kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali yaitu Amerika Serikat, Australia, Inggris, Prancis, dan Singapura.

"Kami akan terus kolaborasi dengan maskapai untuk menambah kuantitas dan jadwal penerbangan dan kami akan terus melakukan program promosi dengan tema kerja sama terpadu seperti di  ATM (Arabian Travel Market) Dubai, SATTE (South Asia Travel & Tourism Expo) 2022, dan kunjungan kami ke market-market yang sangat potensial yaitu kelima negara yang kami sebutkan tadi. Kami harapkan ini menjadi sebuah sinyal dan momentum yang baik," kata dia.

Baca Juga:
Relawan Aeroscue Raksa Dirgantara, Bantu Hadapi Bencana Hasil dari Pantauan Udara

Sandiaga menambahkan, penambahan jumlah penerbangan ini juga bertujuan untuk menekan harga tiket penerbangan agar lebih terjangkau bagi masyarakat. 

"Karena jumlah penerbangan yang sangat terbatas, seat capacity atau jumlah tempat duduknya sangat terbatas dan sekarang kami tengah bekerja dengan penuh dedikasi untuk berbicara dengan sejumlah (maskapai) penerbangan untuk meningkatkan jumlah penerbangan. Sehingga harga tiketnya akan jauh lebih terjangkau dan nanti juga akan ada promo-promo," ungkapnya.

Terlebih, dikatakan Sandiaga, ada sejumlah event internasional yang akan dilaksanakan di Indonesia seiring dengan ditunjuknya Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya menambahkan selain berkoordinasi dengan Kemenhub, pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah asosiasi penerbangan untuk mendorong penambahan jumlah penerbangan ini. 

"Paling tidak jumlah penerbangan bisa kembali seperti sebelum masa pandemi karena maskapai penerbangan belum sepenuhnya pulih," kata Nia.

Meski demikian, Sandiaga mengungkapkan, kebijakan tes konfirmasi dan karantina di Indonesia tetap ada. Karena, Indonesia belum sepenuhnya beralih status dari pandemi menjadi endemi.

"Dengan catatan, tes ulang hanya diberlakukan kepada pelaku perjalanan yang ditemukan menunjukkan gejala mirip Covid-19 atau suhu di atas 37,5 derajat Celcius. Jadi jangan kita jumawa, kita tetap ada protokol-protokol yang harus kita patuhi dan ini semua jika kita kedapatan mengalami gejala mirip Covid-19 maka berkewajiban karantina untuk menyelesaikannya," imbuhnya.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan pelonggaran kebijakan penggunaan masker di luar ruangan dan di destinasi wisata. 

Namun demikian, relaksasi ini harus selalu disesuaikan dengan level PPKM yang berlaku di daerah.

"Walaupun ini adalah angin segar, kita harus tetap melakukan penyesuaian dengan penerapan protokol kesehatan dan harapannya prokes masing-masing daerah ini dipatuhi secara ketat dan disiplin," ujar Sandiaga.

Dalam acara ini turut hadir sejumlah pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf secara luring. (omy)