Evaluasi Rute Baru KRL, KCI Siapkan KLB Feeder Untuk Antisipasi Kepadatan di Jam Sibuk

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 29/Mei/2022 12:26 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemberlakukan pola operasi dengan perjalanan KRL yang baru resmi dilaksanakan sejak Sabtu (28/5/2022) kemarin. Banyak yang berubah, perjalanan terlambat dan penumpang antre di Manggarai untuk transit. 

"Pada hari pertama ini tercatat jumlah pengguna yang melakukan perjalanan sebanyak 464.451 orang, dimana khusus di Stasiun Manggarai volume pengguna sebanyak 20.152 orang. Di stasiun ini pengguna yang transit mencapai lebih dari 120.000 hingga 200.000 orang setiap harinya," terang VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Ahad (29/5/2022). 

Baca Juga:
Menhub Temui MILT dan JICA, Bahas Perkembangan Sejumlah Infrastruktur Transportasi dengan Jepang

Dijelaskan, sebelum dilakukannya SO5 penumpanv harus menyeberang rel ketika melakukan transit, namun saat ini dengan 60% pembangunan Stasiun Manggarai pengguna yang transit cukup naik dan turun menuju peron tujuan dengan menggunakan tangga manual, lift, dan eskalator. 

"Pembangunan ini untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan para pengguna saat berpindah kereta seiring terus bertambahnya perjalanan kereta yang melintas Stasiun Manggarai dan terus bertambahnya volume pengguna," ujar Anne. 

Baca Juga:
Hari Kedua Kunker Menhub di Jepang, Siap Fasilitasi Investasi TOD MRT Jakarta

Dikatakan pula, pembangunan ini merupakan bagian dari perencanaan proyek Double-Double Track (DDT) yang memisahkan jalur Lin Bogor, Lin Bekasi, kereta bandara, kereta jarak jauh, serta pengaktifan jalur layang. 

Anne mengatakan, pada hari pertama perubahan pola operasi ini, KAI Commuter langsung melakukan evaluasi mengingat adaptasi terhadap perubahan ini diperlukan baik dari sisi operasional, pelayanan, dan pengenalan fasilitas yang ada di Stasiun Manggarai. Evaluasi yang dilakukan antara lain : 

Baca Juga:
Top, Selama Triwulan I, Volume Penumpang Kereta Api Naik 11%

1. KAI Commuter memohon maaf terjadi kelambatan yang cukup tinggi pada hari pertama, mengingat adanya pembatasan kecepatan menuju dan keluar Stasiun Manggarai pasca SO 5 untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta. Namun pada sore hari hal ini dapat diatasi dengan memotong relasi untuk memperkecil kelambatan. Pembatasan kecepatan pun terus dilakukan evaluasi agar dapat ditingkatkan. 

2. KAI Commuter juga mengoperasikan KRL Feeder relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan melalui peron 8 untuk mengantisipasi kepadatan di peron 6 dan 7 dampak dari kelambatan dan potong relasi sehingga dapat mengurangi kepadatan di stasiun. 

3. KAI Commuter juga menyiapkan petugas agar setiap fasilitas yang ada di Stasiun Manggarai dapat tersosialisasi dengan baik sehingga transit pengguna lebih dimudahkan dan dapat terlayani dengan baik. 

Di Ahad (29/5) ini, berdasarkan hasil evaluasi KAI Commuter melakukan perbaikan pola operasi dan stabling KRL agar terus dapat memperbaiki pola operasi pasca SO5 sehingga di hari kerja yang dimulai Senin (30/5) esok dapat berjalan lebih baik. 

KAI Commuter tetap mengoperasikan 1.054 perjalanan per hari dengan 94 rangkaian KRL dan mempersiapkan tiga perjalanan KRL Feeder relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan untuk mengantisipasi kepadatan di jam sibuk. 

Untuk menjaga kenyamanan bersama saat akan naik dan turun dari KRL, selalu mendahulukan pengguna yang turun terlebih dahulu serta ikuti arahan dari petugas di stasiun maupun di dalam perjalanan KRL. 

"Gunakan fasilitas stasiun dengan baik, utamakan lift dan eskalator untuk ibu hamil, lansia, ibu membawa balita, dan bagi mereka yang sangat membutuhkan," kata Anne.(fahmi)