Serahkan 3 Pesawat ke TNI AL, Menhan Prabowo Janji Perkuat Armada dan Modernisasi Kapal

  • Oleh : Dirham

Kamis, 16/Jun/2022 10:31 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerahkan tiga alat utama sistem senjata (alutsista) kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dan jajarannya di Apron Delivery Center PTDI, Bandung. Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerahkan tiga alat utama sistem senjata (alutsista) kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dan jajarannya di Apron Delivery Center PTDI, Bandung.

BANDUNG (BeritaTrans.com) - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerahkan tiga alat utama sistem senjata (alutsista) jenis pesawat kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL). 

Tiga pesawat udara yang diserahkan itu buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). 

Penyerahan berlangsung di Apron Delivery Center PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu, (15/6/2022). 

Prabowo juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dan jajarannya yang telah menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan serta membawa bendera Republik Indonesia dimana-mana. 

“Anda menjaga kehormatan bangsa dan juga kedaulatan bangsa. Untuk itu saya akan bekerja keras beserta jajaran pertahanan untuk segera memperkuat armada-armada kita di laut dan memodernisasi kapal-kapal kita,” ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022). 

Penyerahan simbolik ketiga pesawat itu dilakukan oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan kepada Menhan RI yang kemudian diserahkan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. 

Prabowo mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang bergantung kepada situasi udara dan maritimnya. 

“Sehingga, TNI AL melalui kapal perangnya dan unsur pesawat udara yang melaksanakan patroli maritim, merupakan garda terdepan penjaga kedaulatan bangsa,” tambah dia.

Lebih lanjut, Prabowo juga mengungkapkan Indonesia harus memiliki TNI AL, TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Darat, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla), serta Korps Kepolisian Air dan Udara (Polairud) yang kuat. 

Adapun tiga alutsista yang diserahkan itu terdiri dari satu unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) Full Mission, dan dua unit Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS) Full Mission.

 Pesawat CN235-220 MPA yang akan dioperasikan oleh Skadron 800 Puspenerbal merupakan pesawat angkut militer yang secara khusus difungsikan sebagai pesawat patroli maritim, serta dibekali dengan Mission System yang terintegrasi ke dalam Mission Management System (MMS) dari Nexeya. 

MPA juga didukung beberapa perangkat pendukung misi seperti High Performance Search Radar dengan kemampuan deteksi sejauh 200 Nautical Mile (NM) yang dapat melakukan surveillance atas wilayah permukaan laut secara continue 360 derajat ke segala arah. 

Pesawat yang ditenagai oleh mesin General Electric CT7-9C ini juga dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal dan Forward Looking Infra-Red (FLIR). 

Selanjutnya, Dirut PTDI mengatakan dengan tambahan kemampuan Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Inverse Synthetic Aperture Radar (ISAR), maka Search Radar yang terpasang dapat memberikan kemampuan tidak hanya mendeteksi keberadaan target, tetapi juga dapat memberikan tampilan citra dari target sejauh 60 NM, jauh sebelum adanya visual contact. 

Sementara itu, Helikopter AS565 MBe Panther Full Mission AKS yang nantinya akan di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1 mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan Dipping Sonar L3 Ocean System DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). 

Helikopter itu juga dapat beroperasi optimal di area laut dangkal, maupun laut dalam. Helikopter AKS ini dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran dan melancarkan serangan torpedo di perairan. (ds/sumber Kompas.com)