Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kotak hitam atau black box pesawat Susi Air yang jatuh masih berada di tengah hutan di pedalaman Duma, Kabupaten Paniai, Papua.
Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol (Pnb) Slamet Suhartono mengatakan pihaknya masih butuh izin dari Panglima TNI terkait penggunaan helikopter Caracal milik TNI-AU untuk mengambil black box. Saat ini helikopter itu berada di Timika.
Baca Juga:
Indonesia dan Perancis Kerja Sama Kemitraan Bidang Penerbangan
Mengutip kantor berita Antara, Slamet menjelaskan bahwa mulanya Susi Air sempat memakai pesawat jenis Pilatus bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menuju lokasi black box berada.
Namun, pesawat tersebut hanya bisa mendarat di Duma. Masih membutuhkan waktu sekitar satu atau dua hari berjalan kaki untuk bisa sampai ke lokasi black box di tengah hutan. Misi lalu dibatalkan.
Baca Juga:
Indonesia-Malaysia Tingkatkan Layanan dan Kemitraan Navigasi Penerbangan
Setelah itu, tim meminta izin untuk menggunakan helikopter Caracal milik TNI AU yang bisa mencapai lokasi black box.
Danlanud Yohanes Kapiyau Timika mengatakan pihaknya akan langsung menuju lokasi jika Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sudah memberikan izin penggunaan helikopter Caracal.
Baca Juga:
Presiden: Penurunan Harga Tiket Pesawat Bentuk Komitmen Pemerintah pada Rakyat
Sebelumnya, Pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter PC-6 dengan nomor penerbangan PK- BVM mengalami kecelakaan dalam penerbangan Timika-Duma pada Kamis lalu (23/6). Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 08.20 WIT.
Seluruh penumpang dan pilot selamat dalam insiden tersebut. Belum diketahui penyebab utama kecelakaan pesawat tersebut.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan seluruh korban selamat kecelakaan pesawat Susi Air telah dievakuasi dan dibawa menuju RSUD Timika, Papua.
Pencarian dan evakuasi korban dilakukan menggunakan Helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara (AU).(fh/sumber:antara)