Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Terpukau Parade Budaya Langgam Pancarona Dahayu Nusantara

  • Oleh : Naomy

Minggu, 26/Jun/2022 19:37 WIB
Parade budaya di Bandara Soetta Parade budaya di Bandara Soetta

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Bandara Soekarno-Hatta menggelar parade budaya “Langgam Pancarona, Dahayu Nusantara” Ahad (26/6/2022).

Baca Juga:
Trafik penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Naik 5% di Periode Angleb

Gelaran ini mempertunjukkan beragam kesenian tradisional dan memukau para penumpang pesawat termasuk wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. 

Kesenian tradisional yang ditampilkan antara lain Tari Sigeh Pengunten dari Lampung, Tari Kancet Papatai dari Kalimantan Timur, Tari Topeng dan alat musik Angklung dari Jawa Barat, Tari Kipas Pakarena dari Sulawesi Selatan dan Tari Cakalele dari Maluku. 

Baca Juga:
Ini 3 Indikator Bikin Angleb di Bandara Angkasa Pura II Sukses

Suasana semarak sangat terasa saat parade budaya digelar di Terminal 3, di mana penumpang pesawat termasuk wisnus dan wisman terlihat antusias.

Para penampil tari tradisional pun mengajak penonton berinteraksi, dan para petugas bandara serta tenant komersial turut memeriahkan parade budaya dengan menggunakan pakaian adat. 

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

Kemeriahan parade budaya ini juga turut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Marketing InJourney Maya Watono dan President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, yang pada satu kesempatan juga berinteraksi dengan para penampil kesenian dan pengunjung bandara. 

"Parade budaya di Bandara Soekarno-Hatta ini merupakan salah satu upaya melestarikan budaya bangsa sekaligus memberikan nilai tambah bagi pelayanan di bandara," kata Erick. 

Ini terus didorong agar airport dapat menjadi etalase kebudayaan, kesenian dan musik Indonesia. 

"Kita punya kebudayaan yang luar biasa, musik yang luar biasa. Kita sebagai bangsa punya kultur, punya karakter. Ini yang kita jaga,” ungkapnya.

Dia menuturkan, parade budaya ini merupakan salah satu upaya mendukung tumbuhnya perekonomian dan pariwisata nasional. 

“Konteksnya, ekonomi kita mulai kembali. Penting sekali bagaimana memastikan bahwa kegairahan, kehidupan itu tumbuh setelah Covid-19,” kata Erick.

Dia juga mengapresiasi penyelenggaraan parade budaya “Langgam Pancarona, Dahayu Nusantara” di Bandara Soekarno-Hatta. 

“Masyarakat Indonesia, wisatawan, para komunitas pekerja di airport bersuka cita dalam acara festival budaya hari ini. Kita bisa saksikan tadi ketika ada tarian, turis asing, turis lokal, semua yang ada di airport tersenyum, senang. Itu kehangatan yang harus kita jaga."

Adapun pada gelaran kali ini, penari parade budaya menyapa penumpang pesawat  yang tengah menunggu keberangkatan penerbangan di area boarding lounge, serta menyambut kedatangan penumpang pesawat termasuk wisman dan wisnus yang baru mendarat di hall kedatangan (arrivall hall). 

Di tempat yang sama, Direktur Marketing InJourney Maya Watono menyampaikan, kegiatan festival budaya di sejumlah bandara akan dilakukan sekali dalam satu minggu secara rutin dan sekali dalam satu bulan dengan skala yang besar. 

“Kita ingin bandara menjadi etalase budaya, memberikan pengunjung experience yang berbeda,” ujar Maya. 

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengemukakan, Bandara Soekarno-Hatta terbesar dan tersibuk di Indonesia, sehingga memiliki peran penting dalam memperkenalkan berbagai kekayaan budaya nusantara. 

Bandara Soekarno-Hatta kembali menggelar parade budaya yang kali ini memiliki tema dan konsep ‘Langgam Pancarona, Dahayu Nusantara’ yang diartikan sebagai beragam budaya memunculkan cantiknya Indonesia.

“Melalui parade budaya, wisatawan ketika datang di Bandara Soekarno-Hatta sudah bisa merasakan kentalnya budaya Indonesia. Parade budaya ini menjadi atraksi yang menarik bagi setiap orang yang menyaksikan, sekaligus memperkuat peran Bandara Soekarno-Hatta sebagai etalase budaya Indonesia,” urainya.

Saat ini kata dia, menjadi momentum untuk dapat menggelar parade budaya nusantara di bandara guna turut mendorong pemulihan sektor pariwisata nasional. 

“Jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta pada Juni 2022 rata-rata sekitar 120.000 orang/hari atau meningkat dibandingkan dengan Desember 2021 sekitar 80.000 orang/hari. Ada keinginan untuk melakukan perjalanan wisata di tengah masyarakat, sejalan dengan juga membaiknya penanganan pandemi. Ini waktu yang tepat untuk mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata yang salah satunya kami dorong dengan mengenalkan ragam budaya nusantara di bandara,” tutup Awaluddin. (omy)