INSA Dukung Pelestarian Terumbu Karang di Pulau Tidung

  • Oleh : Naomy

Selasa, 28/Jun/2022 20:18 WIB
DPP INSA di Pulau Tidung DPP INSA di Pulau Tidung

 


JAKARTA (BeritaTrans.com)  - Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dukung pelestarian dan transplantasi terumbu karang di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga:
Pelindo, INSA dan Perusahaan Pelayaran Sepakati Tarif Handling Peti Kemas di Pelabuhan Manokwari

Cakupan pelestarian terumbu karang dilakukan seluas 377 M2 dan pembuatan 188 unit substrat dengan memberdayakan masyarakat setempat. 

Pelepasan substrat dilakukan bersama-sama pengurus DPP INSA, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, dan pejabat pemerintah setempat di Kepulauan Tidung. 

Baca Juga:
Ribuan Peserta dan Pengunjung Ramaikan Indonesia Maritime Week 2025

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto menyampaikan, CSR ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan pelayaran nasional yang tergabung di INSA terhadap kelestarian dan keberlangsungan lingkungan laut. 

"INSA Peduli Pelestarian Terumbu Karang, bagian komitmen kami dalam pelestarian lingkungan hidup, sekaligus menunjukkan dukungan INSA terhadap konsep ekonomi biru serta pembangunan yang berkelanjutan," ungkap Carmelita.

Baca Juga:
Mantap, Pemilik Kapal ASEAN Tegaskan Kebersatuan Sektor Pelayaran ASEAN

Menurutnya, acara ini tidak semata seremonial CSR, tapi juga merupakan bentuk komitmen INSA untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan khususnya di laut.

Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Umum III DPP INSA Nova Y Mugijanto bahwa INSA Peduli Pelestarian Terumbu Karang ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha pelayaran nasional terhadap lingkungan di sekitar, terutama terhadap pemulihan ekosistem terumbu karang yang telah rusak di beberapa spot-spot Kepulauan Seribu.

Selain manfaat dari segi lingkungan, pelestarian terumbu karang pada gilirannya juga berdampak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, karena keindahan biota laut yang terjaga dapat dijadikan objek wisata yang menarik bagi wisatawan.

"Usaha kita melakukan pelestarian terumbu karang ini bisa berdampak pada kelangsungan hidup berbagai jenis ikan maupun rumput laut, yang bisa dimanfaatkan untuk objek wisata atau dikonsumsi serta dijual sebagai sumber pendapatan dan ekonomi masyarakat," tutur Nova.

Dalam kesempatan itu juga digelar mini gathering INSA Yacht Festival (IYF) sebagai Ajang Promosi Wisata Bahari Indonesia.

Bersama-sama melakukan boat tour kapal yacht di Marina Batavia, Jakarta.

Acara IYF digagas INSA berkolaborasi dengan KADIN Indonesia yang rencananya akan digelar di Benoa Marina Bali, sebagai ajang mempromosikan dan mengenalkan kapal pesiar yacht di Indonesia.

Nova bilang, potensi pariwisata bahari di Indonesia cukup terbuka. Sebagai negara kepulauan, memiliki banyak sekali spot untuk wisata bahari, apalagi pemerintah juga tengah mempersiapkan lebih lanjut lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. 

"Empat dari lima DPSP ini terkait dengan wisata bahari. Untuk itu, INSA menilai perlu ada ajang agar kita bertemu untuk membedah peluang dan tantangan sekaligus mempromosikan pariwisata bahari kita kepada dunia," imbuh Nova. (omy)