Hore, Keanekaragaman Desa Wisata GTP Ulakan Sumbar Potensial Dikembangkan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 05/Jul/2022 19:34 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat kunjungan kerja di Padang Menparekraf Sandiaga Uno saat kunjungan kerja di Padang

PADANG PARIAMAN (BeritaTrans.com) - Hore, Desa Wisata Green Talao Park (GTP) Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan rasa kagumnya terhadap keanekaragaman alam dan budaya yang ada di  sana.

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

"Kami sangat terpesona dengan bukan hanya keindahan alam dan juga adat istiadat budaya tapi juga ada wisata religi," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Desa Wisata GTP Ulakan, Selasa (5/7/2022). 

Desa Wisata Ulakan merupakan salah satu dari 50 besar desa wisata terpilih dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. 

Baca Juga:
Menparekraf Sebut "Sumarak Ramadhan 2024" Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

Desa yang memiliki jarak 14,5 kilometer dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini memiliki daya tarik wisata berupa kawasan pesisir pantai dengan estuaria mangrove yang dikelola menjadi destinasi ekowisata dan edukasi
Green Talao Park dengan daya tarik treking mangrove sepanjang 1,8 kilometer dan
keanekaragaman hayati dan budaya masyarakatnya.

Kawasan ini juga tersinergi langsung dengan Makam Syekh Burhanudin sebagai pusat wisata religi di Sumatra Barat dan kawasan Taman Wisata Pulau (TWP) Pieh.

Baca Juga:
Kemenparekraf Bersama KAI dan Astindo Hadirkan "Bundling Paket Wisata Kereta Api"

Selain itu, Desa Wisata GTP Ulakan juga memiliki tradisi/ritual basapa yaitu ritual yang dihadiri oleh para peziarah dari jamaah Syatariah di seluruh nusantara yang khusus datang ke kawasan wisata religi Makam Syekh Burhanudin Ulakan, tokoh penyebar agama Islam di Sumatra Barat. 

Selain itu, desa wisata ini juga memiliki beraneka ragam kesenian seperti kesenian randai Ulu Ambek, tari bagalombang, dan tambua tansa.

Dia mengatakan, dengan potensi wisata yang beraneka ragam itu maka perlu ada kolaborasi antara pihak-pihak terkait untuk mengembangkan potensi wisata yang ada. 

Menparekraf pun mengajak seluruh stakeholder di Sumatra Barat, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman untuk berkolaborasi dalam meningkatkan potensi yang telah ada di Desa Wisata GTP Ulakan.

"Kita gali terus potensi untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja karena saya lihat banyak sekali lapangan kerja yang tercipta di sini. Karena ini adalah pariwisata berbasis komunitas," katanya didampingi Wakil Gubenur Sumatra Barat Audy Joinaldy.

Dia mengungkapkan, lewat pengembangan potensi wisata yang ada, diharapkan Desa Wisata GTP Ulakan bisa menjadi magnet bagi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumbar. 

"Kita akan membuka penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke BIM, jadi ini akan kami realisasikan dalam waktu yang tidak lama lagi," ujar Sandiaga.

Dalam kunjungan ini, Sandiaga juga meletakkan batu pertama pembangunan Laga atau pentas seni di Desa Wisata GTP Ulakan. Sandiaga kemudian berziarah ke Makam Syekh Burhanuddin Ulakan yang terletak di dalam komplek Masjid Agung Syekh Burhanuddin yang terletak tak jauh dari Desa Wisata GTP Ulakan. 

Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Staf Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan, Reformasi, dan Birokrasi, Irjen Pol Krisnandi; Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; dan Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto. (omy)