Oleh : Fahmi
AMBON (BeritaTrans.com) - Angkasa Pura (AP) I sebagai otoritas penerbangan di Bandara Pattimura Ambon menyatakan pesawat dari maskapai Lion Air rute Makassar-Ambon pada Senin siang batal mendarat dan kembali ke asal (return to base/RTB) akibat cuaca buruk di ibu kota Provinsi Maluku itu.
"Pesawat Lion Air JT886 dari Makassar tujuan Ambon telah RTB pada pukul 13.15 WIT, artinya kembali ke Makassar karena cuaca," kata Humas Angkasa Pura I Bandara Pattimura, Aditya Narendra, kepada wartawan di Ambon, Senin.
Baca Juga:
InJourney Airports Digandeng Incheon, Segera Kelola Bandara di Luar Negeri
Ia menjelaskan pesawat tersebut seharusnya sesuai jadwal mendarat di Bandara Pattimura pada 13.40 WIT. Namun pilot memutuskan untuk balik arah dan kembali ke Makassar karena pertimbangan keselamatan. Hujan deras memang terus mengguyur Kota Ambon sejak Senin dini hari hingga siang.
"Keputusan itu diambil oleh pilot setelah berkomunikasi dengan pihak AirNav Bandara," ujarnya.
Dampak dari kejadian tersebut, penumpang yang seharusnya akan diangkut dengan pesawat tersebut dari Bandara Ambon masih harus menunggu tanpa kepastian.
Aditya menjelaskan untuk keselamatan penerbangan di Bandara Pattimura batas minimal jarak pandang yang aman untuk penerbangan adalah minimal mencapai 5.000 meter. "Apabila di bawah itu maka kondisi jarak pandang berisiko untuk penerbangan," ujarnya.
Baca Juga:
Top, Bandara InJourney Airports Sukses Perkuat Konektivitas Selama MotoGP Mandalika
Ia mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang sempat mengganggu penerbangan dan paling parah terjadi pada Jumat (8/7) pekan lalu. Cuaca ekstrem saat itu membuat delapan penerbangan yang seharusnya mendarat di Bandara Ambon terpaksa dibatalkan.
Ratusan penumpang yang seharusnya dilayani oleh delapan penerbangan pada hari itu dari Bandara Ambon, terpaksa pulang dan baru bisa berangkat pada Sabtu (9/7/).
Selama ini ada 38 penerbangan dari dan menuju Bandara Pattimura setiap harinya. Puluhan penerbangan itu didominasi penerbangan komersil dan sisanya penerbangan carter dan penerbangan perintis.(fh/sumber:antara)