Pengerjaan Proyek Jalan Selatan Bandung Barat Molor dari Target, Kontraktor Ungkap Kendalanya

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 12/Jul/2022 17:55 WIB
Pembangunan ruas jalan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini masih terkendala. Akhirnya penyelesaian proyek jalan tersebut terhambat. (Ist) Pembangunan ruas jalan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini masih terkendala. Akhirnya penyelesaian proyek jalan tersebut terhambat. (Ist)

BANDUNG BARAT (BeritaTrans.com) - Proyek perbaikan jalan sepanjang 71 kilometer di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diprediksi meleset dari target waktu yang direncanakan. 

PT Brantas Abipraya selaku kontraktor terancam masuk ke daftar hitam lantaran tidak mampu merampungkan proyek perbaikan infrastruktur jalan sampai Juli 2022 ini. 

Saat ini, kontraktor sedang mengebut pengerjaan perbaikan jalan dengan target rampung 100 persen pada akhir Juli 2022 ini sesuai kontrak perjanjian. 

General Manager (GM) Divisi Operasi 3 Ince PT Brantas Abibraya, Suil Febryan  mengatakan, melesetnya waktu pengerjaan ini disebabkan beberapa kendala yang di luar perencanaan pengerjaan proyek. 

"Beberapa isu keterlambatan itu terkait administrasi dan kendala teknis di lokasi yang memang sangat dinamis, namun Abipraya tetap optimis dalam pelaksanaan perbaikan infrastruktur untuk memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan Pemkab Bandung Barat," ujar Suil, Selasa (12/7/2022). 

Proyek perbaikan jalan itu membentang dari perbatasan Kecamatan Batujajar, melintas ke arah Kecamatan Cihampelas, Cililin, Sindangkerta sampai tapal batas wilayah Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. 

Dalam pengerjaannya, proyek tersebut dibagi menjadi dua pekerjaan yakni jalan sepanjang 52,5 kilometer dengan biaya Rp 177 miliar dan jalan 19,5 kilometer dengan anggaran Rp 78 miliar. 

PT Brantas Abipraya hanya memiliki waktu kurang dari satu bulan untuk merampungkan proyek, sementara saat ini pengerjaan proyek terhitung kurang dari 80 persen. 

"Kita sebagai kontraktor berkomitmen memberikan kinerja terbaik dalam penyelesaian Infrastruktur dengan kualitas terbaik," ujar Suil. 

Suil menyebutkan, PT Brantas Abipraya intens melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB untuk rekonsiliasi data, baik secara administrasi maupun kendala teknis lapangan agar progres pembangunan proyek dapat rampung 100 persen sesuai kontrak perjanjian. 

“Abipraya akan terus memberikan komitmennya dalam pembangunan infrastruktur khususnya di Bandung Barat, kami juga sangat mengapresiasi jajaran Pimpinan Bupati Bandung Barat yang terus mendukung penuh perbaikan infrastruktur. Tentunya kami akan memberikan yang terbaik dan fokus agar pelaksanaan proyek perbaikan jalan ini dapat segera diselesaikan dengan baik," tuturnya. 

Sebelumnya, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaa Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB, Aan Sopian mengatakan, ada dua opsi yang bisa dipilih jika PT Brantas Abipraya tak mampu merampungkan proyek infrastruktur sesuai kontrak. 

Opsi pertama yakni pemutusan kontrak dengan konsekuensi kontraktor PT Brantas Abipraya masuk daftar hitam alias di-blacklist

Opsi kedua yakni menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas, tapi dikenai sanksi berupa denda senilai perhitungan pekerjaan. 

"Memang tidak akan tuntas 100 persen. Saat ini saja progres baru 65 persen. Kalau gak beres, opsinya putus kontrak atau pemberian kesempatan dengan hukuman denda," ucap Aan.(fh/sumber:kompas)