Oleh : Fahmi
PROBOLINGGO (BeritaTrans.com) - Sat Lantas Polres Probolinggo Kota menyosialisasikan larangan menyebar foto dan video korban kecelakaan di media sosial (medsos). Jika membandel, maka siap-siap akan dijerat Undang-Undang Informasi dan Elektronik (UU ITE).
Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota AKP Roni Faslah membenarkan anggotanya memang tengah gencar menyosialisasikan larangan tersebut. Imbaun ini dilakukan karena selain melangar UU ITE Pasal 27 ayat 1 dengan ancaman 6 tahun pidana penjara.
Baca Juga:
Lomba Karya Jurnalistik MediaMIND 2024 dibuka Wartawan hingga Mahasiswa
Selain melanggar UU ITE, penyebaran foto dan video di media sosial juga dinilai akan melukai perasaan keluarga korban. Untuk itu, pihaknya tegas mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi menyebarnya di seluruh platform media sosial.
"Sudah diatur oleh Undang-Undang dan pasalnya sudah jelas. Karena perbuatan itu melanggar norma kesusilaan dan etika, dan melukai hati korban dan keluarganya, kita terus sosialisasikan ke masyarakat agar mendengar dan tahu aturan ini" ujar Roni, kepada wartawan, Sabtu (16/7/2022).
Larangan menyebar foto dan video ini juga disosialisasikan Humas Polda Jatim melalu akun media sosialnya di @humaspoldajatim.
"Sebar foto korban kecelakaan di medsos diancam 6 tahun bui," demikian isi pamlet yang diunggah akun @humaspoldajatim seperti yang dilihat wartawan.
Dalam keterangan lanjutan pamflet tersebut, penyebar foto korban kecelakaan dapat dijerat dengan UU ITE Pasal 27 ayat 1 yang berbunyi:
Dalam keterangannya, Polda Jatim bahkan tegas barangsiapa yang menyebar akan diancam pidana selama 6 tahun penjara sesuai dengan UU ITE Pasal 27 ayat 1 yang berbunyi:
"Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diakses Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun."(fh/sumber:detik)