Harga Tiket Pesawat Naik, Penumpang Kapal Terus Melonjak

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 27/Jul/2022 21:58 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) melihat adanya peluang terhadap melonjaknya penumpang kapal. Hal itu lantaran adanya kenaikan tarif tiket pesawat.

Kenaikan harga tiket tersebut disebabkan adanya peningkatan harga bahan bakar pesawat (avtur) serta airport tax pada Agustus mendatang.

Baca Juga:
Kebakaran Kapal MV Layar Anggun 8 di Perairan Tanjung Berakit Berhasil Diselamatkan Tim KPLP

Melihat potensi kenaikan tersebut, Vice President Usaha Penumpang Non Komersil PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI), Presda Simangasing, mengatakan pihaknya terus melakukan pembenahan demi memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan.

“Tidak hanya via situs saja, pembelian tiket sudah bisa melalui aplikasi di ponsel pintar. Masyarakat juga dapat datang ke minimarket terdekat atau agen perjalanan resmi yang bekerjasama dengan PT. PELNI untuk membeli tiket," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga:
ASDP: Arus Balik Lancar, Pemudik Sudah Bertiket Saat Tiba di Pelabuhan Capai 98,2 Persen

Selain kemudahan dalam membeli tiket, Presda Simangasin mengatakan, perjalanan dengan kapal laut sekarang semakin menyenangkan karena PELNI memberikan one stops solution bagi masyarakat yang bepergian.

“Kami memanjakan para penumpang dengan menyediakan hiburan seperti live music, mini bioskop atau play station. Kemudian, kami juga memiliki Pelni Mart, Mini Butik dan Dapoer Pelni bagi para penumpang yang ingin berbelanja di atas kapal, serta adanya Klinik dan tempat beribadah diatas kapal," ucapnya.

Baca Juga:
Forum ASA Shipping Dialogue Bahas Pentingnya Kolaborasi Pelayaran Regional

Dirinya mengungkapkan Pelni saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 44 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) di mana Kapal Perintis menyinggahi 281 pelabuhan dengan total 3.695 ruas.

PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta satu trayek khusus untuk angkutan ternak.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, moda angkutan laut seperti kapal dan penyeberangan laut bisa menjadi alternatif untuk masyarakat bepergian.

Hal tersebut dikarenakan masyarakat merasakan dampak adanya kenaikan tarif pesawat dan kemungkinan masyarakat untuk beralih ke moda transportasi yang lebih terjangkau menjadi semakin tinggi.

“Kapal laut milik PELNI misalnya, yang mendapatkan PSO oleh pemerintah dan dapat memuat banyak penumpang, tarifnya pun masih bisa dijangkau oleh masyarakat,” kata Djoko.

Menurutnya, moda transportasi yang sering dipilih masyarakat seperti pesawat terbang juga dinilai akan mengalami kenaikan operasional karena tingginya harga avtur dan rencana kenaikan airport tax.

Lebih lanjut, Djoko mengatakan Alternatif memilih kapal laut menjadi transportasi untuk bepergian lintas daerah di Indonesia menjadi semakin memungkinkan.

Hal itu selain bisa bepergian dengan harga transportasi yang lebih terjangkau, masyarakat juga dapat menikmati alam laut dengan pelayanan di atas kapal yang saat ini semakin mumpuni.

“Moda angkutan laut mesti mengambil kesempatan ini sebagai cara untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas di kapal. Pasca pandemi banyak sekali orang yang butuh liburan untuk melepas penat. Tinggal bagaimana caranya pelayanan di kapal laut ditingkatkan supaya masyarakat betah dan ingin berlama-lama berlayar,” pungkasnya.(fhm)