Pengemudi Pemula, Simak 5 Kesalahan dalam Berkendara yang Patut Dihindari

  • Oleh : Ahmad

Senin, 01/Agu/2022 13:48 WIB
foto:istimewa/hankook foto:istimewa/hankook

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan menerapkan aturan penyelenggaraan Pertemuan Tatap Muka (PTM) bagi sekolah dan universitas hingga 100 persen pada tahun ajaran baru ini. Kebijakan tersebut disambut baik oleh berbagai stakeholder, khususnya perusahaan ban terkemuka asal Korea Selatan, PT. Hankook Tire Sales Indonesia.

President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia, Yoonsoo Shin menyikapi positif kebijakan PTM ini, khususnya di tataran perguruan tinggi. Kebijakan ini diprediksi dapat memberikan sentimen positif bagi industri transportasi dan penjualan produk otomotif. 

Baca Juga:
Sambut Idul Fitri 2024, Hankook Tire Salurkan Bantuan Sembako dan Lampu Penerangan Jalan Umum untuk Masyarakat Cikarang

"Kami memprediksi volume kendaraan akan kembali normal seperti sebelum pandemi dengan adanya PTM ini, salah satunya dari kalangan mahasiswa yang merupakan pengemudi pemula. Mereka juga segmen pasar yang potensial untuk menggairahkan kembali penjualan produk otomotif," ujar Shin

National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) PT. Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono menghimbau para pengemudi pemula untuk memperhatikan tata cara mengemudi yang baik dan benar. “Minimnya pengalaman berkendara membuat pengemudi pemula cenderung melakukan kesalahan-kesalahan yang memperpendek usia pakai komponen mobil dan beresiko membahayakan diri sendiri dan orang lain,” jelas Apri.

Baca Juga:
Jelang Ramadhan, Ayo Pilih Kendaraan Idamanmu di MUF Auto Fest di Bandung

Adapun Hankook telah merangkum lima kesalahan umum pada pengemudi pemula roda empat saat berkendara. Pertama, kurang memahami sistem kopling. Terlalu lama menekan kopling dapat mempercepat keausan pada release bearing dan pelat kopling. Oleh sebab itu, lepaskan kaki dari pedal kopling setelah proses memindahkan gigi transmisi. Apri mengingatkan, menahan setengah pedal kopling akan membuat kampas kopling cepat habis. Jika sudah begitu, mobil bisa hilang tenaga karena kopling memiliki fungsi meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi.

Kesalahan kedua, yaitu memasukkan gigi pada mobil transmisi manual saat parkir, terutama dalam waktu lama. Banyak pengendara yang menganggap cara ini ampuh menahan mobil agar tidak bergerak. Padahal, langkah ini keliru karena ada kecenderungan kendaraan lompat saat mesin dinyalakan. Apalagi saat parkir di turunan atau tanjakan akan membuat kendaraan lebih rawan bergerak di luar kendali sehingga mengakibatkan kecelakaan.

Baca Juga:
Simak Tips untuk Performa Mobil Tetap Terjaga Meskipun Cuaca Panas Melanda!

Ketiga, menggunakan persneling sebagai hand rest atau tempat tangan beristirahat. Tuas persneling yang sering dijadikan hand rest berpotensi menurunkan konsentrasi pengemudi saat berkendara dan bisa merusak komponen persneling tersebut. Terlebih, tuas persneling ini memiliki sistem mekanis di bawahnya sehingga menaruh tangan kiri di atasnya bisa memberikan tekanan pada sistem tersebut.

Kesalahan keempat ini sering dilakukan pengguna mobil matik, seperti kebiasaan mempertahankan posisi mode D pada saat tanjakan. Hal ini dapat menyebabkan mesin harus bekerja lebih keras, bahkan dapat mengalami kehilangan tenaga mesin (loss power). Pengemudi bisa merubah transisi menjadi mode D1 atau D2 agar memudahkan mobil melaju saat di tanjakan.

Terakhir, pengemudi pemula sering mengabaikan kondisi mobil karena mengira mobil yang masih baru akan selalu memiliki kondisi prima. Padahal pengendara harus melakukan servis secara berkala, paling tidak setiap 6 bulan sekali untuk mengecek ataupun mengganti komponen mobil, salah satunya ban.

Ban merupakan komponen penting kendaraan karena berfungsi menyangga beban, meneruskan fungsi kemudi memberikan gaya dorong, serta membantu saat pengereman dan meredam getaran dari permukaan jalan. Pemilihan ban harus sesuai dengan kebutuhan agar kenyamanan dan keselamatan berkendara dapat dipenuhi. Hankook Tire memiliki beberapa lini ban unggulan dengan performa terbaik yang cocok digunakan pengemudi pemula atau para mahasiswa yang menginginkan ban tahan lama, yaitu Kinergy Eco2 dan Ventus V2 Concept2.

Sesuai namanya, Kinergy Eco2 merupakan ban berteknologi ramah lingkungan (eco-friendly) yang menawarkan kemampuan efisiensi bahan bakar secara optimal tanpa mempertaruhkan performa kendaraan sehingga sangat cocok bagi mahasiswa rantau. Di sisi lain, ban ini juga lebih kedap suara, empuk, dan nyaman. Varian ini ditujukan untuk segmen kendaraan MPV dan LCGC yang paling banyak penjualannya di Indonesia.

Ventus V2 Concept2 merupakan salah satu seri ban UHP unggulan Hankook Tire yang menyediakan kinerja terbaik untuk handling di jalan kering maupun basah. Teknologi noise control bisa mengurangi kebisingan untuk pengemudian yang nyaman dan tenang. Meski begitu, aspek efisiensi bahan bakar dan keamanan yang tinggi tetap dipertahankan dalam performa yang baik, menjadikan Ventus V2 Concept2 pilihan yang ideal bagi para pengendara pemula yang mengutamakan keamanan, jarak tempuh, stabilitas handling yang luar biasa dan sensasi seperti mengendarai mobil sport.(ahmad)

Tags :