Pembebasan Lahan Kereta Api Makassar Ditarget Tuntas 2022 dengan Anggaran Rp 1,2 T

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 10/Agu/2022 11:43 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

MAKASSAR (BeritaTrans.com) - Pembebasan lahan kereta api Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk segmen E menuju Makassar ditargetkan rampung tahun ini. Anggaran pengadaan tanah yang disiapkan Rp 1,2 triliun.

"Anggaran yang disiapkan Rp 1,2 triliun. Ini anggarannya dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) karena ini proyek strategis nasional (PSN)," jelas PPK Pengadaan Lahan Makassar-Maros BPKA Sulsel Ryco Pradana Candra kepada wartawan, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga:
Dukung Kemenhub, KAI Berkomitmen Hadirkan Angkutan Lebaran sesuai Slogan ``Mudik Ceria Penuh Makna``

Ryco menuturkan ada sekitar 83 hektare lahan yang harus dibebaskan untuk rute Makassar. Lahan di Makassar seluas 43 hektare dan Maros 40 hektare yang harus dibebaskan.

"Kami sudah bersurat tanggal 8 Agustus ke Kepala Kanwil BPN (Badan Pertanahan Nasional) Sulsel untuk tahapan pelaksanaan," tuturnya.

Baca Juga:
KAI Dukung Program Motor Gratis Kemenhub, Pendaftaran hingga 18 April 2024

Pengadaan tanah yang menjadi tahapan berikutnya adalah wewenang BPN. Lahan yang akan dilalui jalur kereta api sesuai SK penetapan lokasi (penlok) yang diteken Gubernur Sulsel ini nantinya akan diverifikasi dan diinventarisasi BPN.

"Jadi nanti luasannya dari BPN. Juga daftar nominatif dari BPN," jelasnya.

Baca Juga:
5 Stasiun di Daop 5 Purwokerto Dukung Program Motor Gratis DJKA Kemenhub

Alasan Rel Jalur Makassar Dibuat At Grade

Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel Andi Amanna Gappa menuturkan perencanaan kereta api ke Makassar tidak pernah diubah, desainnya at grade (di darat) sejak awal. Sehingga disebutnya keliru jika ada yang berpendapat dokumen perencanaan diubah.

"Jadi kita tidak pernah mengubah desain. Kenapa desainnya at grade, karena kita lihat ruang bebasnya. Jalur ke Makassar belum masuk ke dalam kota," bebernya.

Soal sindiran Danny yang menilai Medan dan Palembang terkesan diistimewakan karena rel keretanya dibuat melayang, Amanna Gappa membeberkan kondisi teknisnya. Jalur kereta masuk Medan dan Palembang sudah masuk perkotaan sehingga tidak mungkin didesain at grade, sementara di Makassar relnya baru di pinggir Kota Makassar.

"Sudah sulit untuk dilakukan pembebasan lahan di Medan dan Palembang sehingga mesti dibuat melayang. Nah, kalau kita mendesain pembangunan elevated di Makassar, kita yang diaudit karena boros. Ruang bebasnya masih terbuka, kalau at grade biayanya sekitar Rp 50 miliar-Rp 40 miliar perkilometer, begitu elevated menjadi Rp 300 miliar-Rp 400 miliar perkilometer," tuturnya.

Kemenhub: Tahap Berikutnya Pengadaan Tanah

Jubir Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati angkat bicara terkait polemik desain proyek rel kereta api ke Makassar. Adita menyebut elevated rail atau rel melayang akan memakan biaya terlalu besar, bahkan 4 kali lipat dari anggaran yang ada.

"Perlu diingat bahwa elevated rail membutuhkan biaya 4 kali lipat dari pembangunan at grade (darat)," ungkap Adita kepada wartawan saat ditanya terkait surat permintaan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto agar desain rel diubah menjadi melayang, Senin (8/8).

Adita menegaskan proyek kereta api untuk Makassar sudah mempertimbangkan aspek teknis dalam pemilihan jenis konstruksi dan juga terkait pembiayaan. Tahapan proyek kereta api Makassar kini masuk pelaksanaan pengadaan tanah atau pembebasan lahan.

"SK Penlok sudah ditetapkan, tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan pengadaan tanah yang akan diproses oleh Kantor Wilayah BPN melibatkan BPN Maros dan Kota Makassar," tambahnya.

Untuk diketahui, konstruksi rel at grade biayanya sekitar Rp 50 miliar-Rp 40 miliar perkilometer. Sementara untuk elevated membengkak menjadi Rp 300 miliar-Rp 400 miliar perkilometer.(fh/sumber:detik)