MAKASSAR (BeritaTrans.com) - Bupati Maros, Sulawesi Selatan (Susel) AS Chaidir Syam menyayangkan dicoretnya proyek Tol Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar (Mamminasata) dari daftar proyek strategis nasional (PSN). Chaidir meminta Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) untuk mencari jalan keluar agar proyek ini bisa tetap terealisasi.

"Ya kita berharap mudah-mudahan (tetap) jadi PSN lah tapi kalau tidak ya mudah-mudahan Pemprov bisa mencari jalan keluar," ungkap Chaidir kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga:
Jalan Tol Trans Sumatra di Sumut Diperpanjang hingga 63,45 Km: Ini Rutenya

Menurutnya proyek Tol Mamminasata ini sangat strategis kedepan. Terutama untuk mendukung infrastruktur transportasi seiring pertumbuhan kawasan aglomerasi Mamminasata yang kian pesat sehingga kondisi jalan tak lagi memadai karena kian padat. Sehingga diharapnya semua pihak terkait bisa saling bahu membahu supaya proyek Tol Mamminasata ini tetap terwujud.

"Iya, kami selain Pak Gubernur, kita berharap para pihak yang bisa membantu, baik DPR RI, (DPRD) Provinsi dan Pak Gubernur sendiri bisa bantu melobi lah ke pusat. Supaya Tol Mamminasata ini tetap menjadi PSN (agar ada jaminan anggaran)," bebernya.

Baca Juga:
Kecelakaan Beruntun di KM 85 Tol Cipularang Libatkan 9 Kendaraan

Proyek Tol Mamminasata ini disebutnya sudah lama dinantikan. Perencanaannya bahkan sejak 2015 sehingga pihaknya sangat menyayangkan jika proyek ini dicoret atau dihapus dari daftar PSN.

"Padahal harapan kita dengan terbangunnya Mamminasata ini, ya memang tingkat kepadatan lalu lintas dari Makassar-Maros kan sudah sangat padat dan kita berharap dengan hadirnya Tol Mamminasata yang memang sudah dirindukan sejak dulu (jadi solusi)," jelasnya.

Baca Juga:
Awas Macet, Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga 14 Juli 2024

Pemerintah pusat diketahui mencoret proyek Tol Mamminasata dari daftar PSN. Salah satunya karena pertimbangan proyek ini sulit rampung atau beroperasi pada 2024.

"Ada beberapa pertimbangan jalan tol Makassar-Maros-Sungguminasata-Takalar dicoret dari daftar PSN," ungkap Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Reni Ahiantini kepada wartawan, Rabu (10/8).

Salah satunya karena adanya kendala keterbatasan APBN untuk pendanaan pengadaaan tanah. Selama ini pengadaan tanah untuk proyek PSN didanai Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Sehingga pendanaan tanah proyek PSN diprioritaskan untuk proyek yang ditargetkan beroperasi di 2024," tuturnya.(fh/sumber:detik)