InJourney Optimistis Ekosistem Aviasi & Pariwisata Lebih Baik Lagi

  • Oleh : Naomy

Kamis, 18/Agu/2022 08:39 WIB
Suasana di salah satu Bandara Suasana di salah satu Bandara

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menjadikan momentum peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia dengan penuh optimisme untuk dapat meraih kinerja lebih baik hingga akhir tahun 2022.

"InJourney mencatat peningkatan pergerakan jumlah kunjungan wisatawan mulai tumbuh pada periode semester I tahun 2022," jelas Dony Oskaria, Direktur Utama InJourney, Kamis (18/8/2022).

Baca Juga:
Sambut Libur Lebaran, InJourney Group Kedepankan Costumer Experience

Pertumbuhan ini menurutnya ditopang pemulihan ekonomi nasional dan menggeliatnya kembali industri pariwisata dalam negeri dengan program penanganan Covid-19 yang semakin terkendali juga dibarengi dengan semakin tingginya angka vaksinasi dan booster.

Kondisi ini mendorong aktivitas sektor usaha di anak perusahaan InJourney seperti sektor aviasi (PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II), destinasi pariwisata heritage management (PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko), hotel (PT Hotel Indonesia Natour), dan ritel (PT Sarinah) mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga:
InJourney Airport Klaim Sangat Siap Hadapi Angleb 2024

Tercatat, pergerakan pesawat dari Januari - Juni 2022 terealisasi sebesar 448.520 pergerakan atau meningkat 21,4% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Tentunya, peningkatan ini disertai dengan realisasi pergerakan penumpang yakni 48,4 juta penumpang atau meningkat 67% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya baik domestik dan internasional," kata dia.

Baca Juga:
Jelang Angleb, Bandara Supadio Pontianak Memastikan Pelayanan Prima

Tercatat terdapat 666.509 ton pergerakan kargo di sepanjang Semester I Tahun 2022 ini.  

Sejalan dengan tumbuhnya angka pergerakan pesawat dan penumpang, di sektor perhotelan yang dikelola oleh anak perusahaan InJourney, PT Hotel Indonesia Natour, tercatat jumlah tamu yang datang sebanyak 10.675 orang atau meningkat 31,2% dari realisasi tahun lalu yang hanya sebanyak 8.137 orang. 

Peningkatan jumlah tamu ini sejalan dengan mulai dibukanya destinasi wisata utama oleh pemerintah seperti Bali sehingga mendorong peningkatan kunjungan wisata dan tamu hotel. 

Dengan meningkatnya jumlah tamu yang datang, pencapaian jumlah kamar yang dihuni juga meningkat sebesar 31,4% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya di periode yang sama.  

"Peningkatan jumlah tamu yang datang serta jumlah kamar yang dihuni ini memberikan kontribusi yang baik untuk tingkat occupancy rate di sektor bisnis perhotelan anak usaha InJourney. Occupancy rate mengalami peningkatan sebesar 31,9% dari realisasi tahun sebelumnya di periode yang sama," beber Dony.

Peningkatan ini sejalan dengan kebijakan pelonggaran mobilitas pada awal tahun lalu, promosi kawasan wisata serta mulai banyaknya kegiatan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) serta event-event lainnya yang diadakan di destinasi wisata. 

Pada sektor destinasi wisata heritage management, tercatat jumlah pengguna jasa pada heritage park seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko yang dikelola PT TWC sebanyak 1.737.213 orang yang terdiri sebanyak 1.722.918 orang wisatawan domestik dan sebanyak 14.925 orang wisatawan mancanegara. 

Angka tersebut juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di mana hanya tercatat 400.318 kunjungan wisatawan, 567 untuk wisatawan mancanegara dan 399.751 untuk wisatawan domestik.  

Selain itu, kinerja Retail Management yang dikelola oleh PT Sarinah juga menunjukkan peningkatan signifikan, terutama semenjak dibukanya kembali Mall Sarinah pada pertengahan Maret 2022 lalu. 

Tercatat di semester I tahun 2022 dari sisi penjualan ritel sebesar Rp21,45 miliar atau meningkat sebesar 484,7% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp3,67 miliar. 

Dari sisi perdagangan juga terdapat peningkatan mencapai Rp166,747 miliar atau meningkat 28,4% dibandingkan dengan penjualan perdagangan di periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk bidang persewaan, mengalami peningkatan sebesar 59,4% dari Rp15 miliar di semester I periode tahun lalu menjadi Rp23,91 miliar di semester I tahun ini. 

Peningkatan di bidang retail management ini didominasi dengan money changer Sari Valas yang meningkat 13,1% atau sebesar Rp253,82 miliar dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu. 

“Dengan telah diresmikannya wajah baru Sarinah oleh Presiden Republik Indonesia pada Juli 2022 lalu, hingga akhir tahun 2022 ini kami yakin pertumbuhan bisnis di sektor retail management yang dikelola oleh Sarinah akan terus meningkat, terlebih dengan telah bertransformasi menjadi ekosistem bisnis unggulan untuk industri kreatif dan merek lokal yang mengoptimalkan pada bisnis retail, trading, digital, dan property. 

"Dengan konsisten untuk terus berinovasi, kami yakin bisnis ritel modern Sarinah ini akan terus tumbuh dan menguntungkan,” ujar Dony. 

Dia menjelaskan, InJourney sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung dibentuk sebagai salah satu upaya dari proses pemulihan bisnis sektor aviasi dan pariwisata.

InJourney secara proaktif mendorong pertumbuhan trafik wisatawan di bandara, hotel, dan destinasi wisata dengan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder pariwisata untuk aktivasi dan promosi pariwisata daerah, serta mengkonsolidasikan dan mengembangkan kemampuan guna secara optimal mampu menangkap peluang dan monetisasi trafik yang tumbuh. 

Untuk mengakselerasi pemulihan pariwisata di Indonesia, InJourney bersama anak usahanya dan berkolaborasi dengan stakeholders menciptakan beragam atraksi-atraksi di destinasi wisata agar dapat menciptakan magnet bagi para wisatawan untuk datang.  

Seperti Maret lalu, InJourney bersama pemerintah dan stakeholders telah sukses menyelenggarakan event internasional MotoGP yang digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit dan penyelenggaraan side event berupa konser musik dan pameran UMKM untuk menambah nilai pagelaran balapan motor internasional bergengsi ini. 

Selain itu, di semester I lalu InJourney menggarap beberapa event seperti Indonesia International Marathon yang dihelat pada akhir Juni.

Pada semester II, InJourney terus konsisten untuk menciptakan atraksi dan memberikan keberagaman hiburan bagi masyarakat dengan penyelenggaraan event dalam ‘three key tourism’ program yaitu sport, art & music, cultural & culinary. 

Selain itu, InJourney tengah berfokus untuk kesiapan presidensi KTT G20 yang akan diselenggarakan pada November mendatang, perhelatan World Superbike 2022 di Mandalika, serta beberapa event seperti Toba Fun Bike di Sumatera Utara pada Bulan September mendatang, dukungan untuk Festival Film Indonesia di Candi Borobudur dan Sarinah serta Re-Launching Taman Mini Indonesia Indah yang direncanakan Oktober 2022.

Inisiatif strategis lainnya yang tengah InJourney lakukan untuk pengembangan pariwisata yakni transformasi bisnis Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Grand Inna Bali Beach (GIBB) Sanur, pengembangan destinasi wisata di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Kawasan Kota Lama Semarang, Bakauheni Harbour City, Sungai Siak Pekanbaru, dan sebagainya.

“Berbagai inisiatif strategis yang kami lakukan ini diharapkan dapat mendukung upaya pemulihan bagi ekosistem aviasi dan pariwisata lebih cepat dan bangkit lebih kuat pasca pandemi Covid-19 yang menghantam lebih dari dua tahun ini,” pungkas Dony. (omy)