Gempa 5,8 Magnitudo di Bali, Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Terkena Dampak

  • Oleh : Naomy

Senin, 22/Agu/2022 20:32 WIB
Penumpang penerbangan (ilustrasi/dok) Penumpang penerbangan (ilustrasi/dok)

TANGERANG (BeritaTrans.com) - 

Sore ini (22/8/2022) pukul 16.36 WITA (15.36 WIB), dilaporkan terjadi gempa dengan magnitudo 5,8 di 74 km tenggara Kuta Selatan, Bali. 

Baca Juga:
Momen Bersejarah Itu Tiba, Airnav Sukses Alihkan Ruang Udara Sektor ABC dari Singapura

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Menurut Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi, pihaknya telah menghimpun keterangan dan data operasional di area kerja di sekitar pusat gempa, yakni Cabang Denpasar yang melayani navigasi penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Baca Juga:
Ditjen Hubud-ICAO Diskusi Implementasi PBN di Indonesia

"Sesuai dengan SOP yang berlaku, AirNav Denpasar bersama personel operasional Bandara Bali melakukan inspeksi darurat secara menyeluruh terhadap fasilitas navigasi penerbangan, termasuk Runway yang digunakan untuk aktifitas take-off/ landing pesawat," ujar Rosedi.

Terjadi sejumlah penerbangan yang terdampak (delay) saat inspeksi darurat dilakukan.

Baca Juga:
Airnav: Pesawat Sam Air Tujuan Ilaga Hilang Kontak, Masih Dalam Pencarian

Keberangkatan antara lain:

a. SJV743 Denpasar - Jakarta
b. AWQ7531 Denpasar - Jakarta
c. THA432 Denpasar - Bangkok
d. JST058 Denpasar - Brisbane

Kedatangan:

a. LNI3924 Solo - Denpasar
b. VJC897 Vietnam - Denpasar
7. QTR960 Doha - Denpasar
8. GIA410 Jakarta - Denpasar

"Berdasarkan hasil inspeksi, kondisi personel, bangunan, dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi aman, sehingga operasional penerbangan dapat berjalan normal hanya sempat terjadi keterlambatan," katanya.

Hingga saat ini, personel Airnav Cabang Denpasar bersiaga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan lain pascagempa.

AirNav juga terus berkoordinasi dengan Stakeholder penerbangan terkait pembaruan informasi kondisi di lapangan. (omy)