Oleh : Naomy
TANGERANG (BeritaTrans.com) -
Sore ini (22/8/2022) pukul 16.36 WITA (15.36 WIB), dilaporkan terjadi gempa dengan magnitudo 5,8 di 74 km tenggara Kuta Selatan, Bali.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Ruang, 7 Penerbangan di Bandara Sulawesi Utara Disetop
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Menurut Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi, pihaknya telah menghimpun keterangan dan data operasional di area kerja di sekitar pusat gempa, yakni Cabang Denpasar yang melayani navigasi penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Baca Juga:
Monitoring Arus Balik Lebaran 2024, Dirjen Perhubungan Udara Apresiasi Semangat Karyawan AirNav
"Sesuai dengan SOP yang berlaku, AirNav Denpasar bersama personel operasional Bandara Bali melakukan inspeksi darurat secara menyeluruh terhadap fasilitas navigasi penerbangan, termasuk Runway yang digunakan untuk aktifitas take-off/ landing pesawat," ujar Rosedi.
Terjadi sejumlah penerbangan yang terdampak (delay) saat inspeksi darurat dilakukan.
Baca Juga:
Periode Mudik Lebaran, Airnav Telah Layani 36.994 Penerbangan
Keberangkatan antara lain:
a. SJV743 Denpasar - Jakarta
b. AWQ7531 Denpasar - Jakarta
c. THA432 Denpasar - Bangkok
d. JST058 Denpasar - Brisbane
Kedatangan:
a. LNI3924 Solo - Denpasar
b. VJC897 Vietnam - Denpasar
7. QTR960 Doha - Denpasar
8. GIA410 Jakarta - Denpasar
"Berdasarkan hasil inspeksi, kondisi personel, bangunan, dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi aman, sehingga operasional penerbangan dapat berjalan normal hanya sempat terjadi keterlambatan," katanya.
Hingga saat ini, personel Airnav Cabang Denpasar bersiaga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan lain pascagempa.
AirNav juga terus berkoordinasi dengan Stakeholder penerbangan terkait pembaruan informasi kondisi di lapangan. (omy)