Oleh : Fahmi
BEKASI (BeritaTrans.com) - Kecelakaan truk di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi pada Rabu (31/8/2022) kemarin, mendapat perhatian dari sejumlah pihak, termasuk oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kecelakaan tersebut menyebabkan 23 orang luka yang harus dirawat dan juga 10 orang korban meninggal.
Pria yang akrab disapa Kang Emil saat berkunjung lokasi kejadian pada Kamis (1/9/2022) di SDN Kota Baru II dan III mengatakan kecelakaan tersebut akan menjadi evaluasi keselamatan Pemprov Jabar bersama Pemkot Bekasi. Terlebih sebelumnya kecelakaan truk maut juga terjadi di Cibubur, Kota Bekasi yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Baca Juga:
Satlantas Polres Bogor Bersama Bapenda Operasi Penunggak Wajib Pajak Kendaraan
"Yang pertama arahan dan koordinasi dengan pak wali, meminta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Kita mengirimkan surat supaya membatasi truk-truk besar di jam-jam siang di daerah padat seperti ini," sebutnya kepada media, Kamis.
Kang Emil, berharap agar surat tersebut segera direspons BPTJ.
Baca Juga:
Seram! Truk Muatan Pasir Tabrak Mobil Agya di Semarang
Kang Emil juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Kepolisian untuk mematikan hukum tetap berjalan kepada pelaku dalam hal ini pengemudi truk yang menyebabkan kecelakaan.
"Yang keduanya, tentunya kita sudah berkoordinasi dengan Kepolisian untuk memastikan tanggung jawab hukum tetap berlaku kepada yang bersangkutan, yang bagaimanapun korbannya sangat banyak 23 orang korban, ada 10 atau 11 yang meninggal, itu juga sangat-sangat bikin sedih," sambungnya.
Baca Juga:
Jasa Raharja dan PNM Kolaborasi Gelar Pelatihan Safety Riding untuk AO
Dia juga mengapresiasi kepada pihak penyalur bantuan yang sangat cepat dan hal ini membantu pihak keluarga untuk mengatasi beban perawatan atau untuk korban yang sudah meninggal.
"Kemudian juga Jasa Raharja sudah memberikan santunan dengan cepat, saya apresiasi atas sumbangsihnya, sehingga beban untuk yang meninggal dan juga yang dirawat itu bisa ditanggung oleh negara juga melalui Jasa Raharja," sebutnya.
Untuk realisasi jangka dekat, Kang Emil juga telah berdiskusi dengan pihak sekolah agar memberikan akses keluar masuk tidak langsung di pinggir jalan besar.
"Dan selanjutnya, saya berdiskusi dengan kepala sekolah, jangka pendeknya akan lalu lintasnya bergerak anak-anak supaya tidak langsung menuju ke jalan besar. Jadi mungkin lewat jalan samping dulu, di drop orang tuanya di sana, diatur sedemikian rupa," ucap Ridwan.
Gubernur Ridwan Kamil juga menyampaikan kepada guru dan orang tua untuk selalu waspada dalam menjaga juga mendidik anak. Orang tua dan anak harus tetap saling berkomunikasi agar anak dapat termonitor saat keluar masuk sekolah.
"Saya menitipkan, kalau di rumah orang tua itu adalah guru. Kalau di sekolah guru itu adalah orang tua. Nah, kalau sudah begitu konsepnya, maka keselamatan lahir batin tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi pada saat keluar sekolah," sebut Kang Emil.
Menurut Kang Emil faktor kecelakaan bukan melulu dari infratruktur. Dia meminta kepada siapa saja untuk selalu hati-hati dan agar mempersiapkan kendaraan untuk dibawa.
"Kalau lalu lintas itu tidak melulu pada infratruktur jalan sistem lalu lintas, kadang-kadang kejadian oleh si kendaraan," katanya.
Dia juga menerima masukan-masukan seperti pembuatan jembatan penyeberangan.
Dalam kunjungannya Kamis siang ini, Ridwan Kamil mendatangi sekolah dekat lokasi kecelakaan, mengunjungi dan menjenguk korban yang dirawat di Rumah Sakit serta mendatangi rumah korban yang berduka di Kelurahan Kota Baru.
Kang Emil sebagai Gubernur juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kejadian kecelakaan yang terjadi kemarin.
"Mudah-mudahan dengan ini ada hikmahnya, dan saya bersama pribadi dan Provinsi Jawa Barat mengucapkan rasa duka cita yang mendalam," ucapnya.
"Semua dari kita pernah mengalami situasi-situasi duka yang luar biasa, jadi saya sangat paham, apalagi, tadi kehilangan anak-anak sebagai harapan keluarga, itu ujian besar bagi orang tuanya," ungkap ayah Alm Emmeril Khan tersebut. (fahmi)