Kian Mesra dengan Andika Jelang Pergantian Panglima, KSAL Yudo Margono: Beliau Atasan Saya

  • Oleh : Dirham

Kamis, 22/Sep/2022 13:59 WIB
Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen (Mar) Widodo Dwi Purwanto (kiri) dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (kanan) saat mendapuk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL di Pantai Todak, Singkep. Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen (Mar) Widodo Dwi Purwanto (kiri) dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (kanan) saat mendapuk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL di Pantai Todak, Singkep.

JAKARTA (BreritaTrans.com) - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono kembali berbicara mengenai kedekatannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Yudo mengatakan bahwa kedekatannya tersebut karena Andika merupakan atasannya secara struktur organisasi TNI. 

“Ya, secara beliau kan sebagai atasan saya, beliau sebagai pengguna kekuatan, saya sebagai pembina,” ujar Yudo ketika ditanya wartawan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/9/2022) siang. 

Yudo juga menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, tugas kepala staf angkatan yakni membantu panglima TNI. 

Oleh karena itu, Yudo menegaskan kedekatannya dengan Andika tak lain adalah menjalankan tugas sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004. 

“Artinya, di dalam UU TNI kan tugas kepala staf itu membantu panglima. Nah itu, tugasnya sesuai UU, membantu panglima, melaksanakan tugas, membina (prajurit),” imbuh Yudo. 

Diketahui Yudo dan Andika beberapa kali berinteraksi bersama. Interaksi paling mencuri perhatian publik yaitu ketika Yudo menjadi kepala staf angkatan pertama yang dikunjungi oleh Andika selepas dilantik Presiden Joko Widodo menjadi panglima TNI tahun lalu. 

Di kesempatan lain, Yudo juga mendapuk Andika menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL di sela-sela latihan Super Garuda Shield 2022 di Pantai Todak, Singkep, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022).

Terbaru, Andika meluangkan waktu akhir pekannya untuk menghadiri Naval Expo 2022 TNI AL yang turut dihadiri Yudo di Balai Samudera, Minggu (11/9/2022). 

Yudo menuturkan kehadiran Andika di Naval Expo 2022 untuk mewakili Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. 

Dia juga menegaskan dekatnya hubungan dirinya dengan Andika bukan sebagai “atasan dan bawahan”. 

“Saya kira bukan atasan bawahan,” ujar Yudo. Tak sedikit pihak yang menilai bahwa kedekatan Andika dan Yudo sebagai sinyal positif menjelang pergantian panglima TNI. 

Sebab, Andika dalam waktu dekat segera menanggalkan tongkat komandonya sebagai panglima TNI karena segera pensiun, tepatnya ketika menginjakan usia 58 tahun pada 21 Desember 2022. 

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, chemistry Andika dan Yudo memperlihatkan bahwa pergantian panglima TNI kali ini tak akan diwarnai keributan. 

“Mestinya kekhawatiran bahwa sejarah pergantian panglima (TNI) selalu diwarnai keributan, tampaknya tidak akan terjadi,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2022). 

Fahmi menyebut, chemistry keduanya mempunyai dampak positif terhadap pembangunan TNI ke depan apabila Yudo benar-benar menggantikan Andika. 

Menurutnya, dengan tidak adanya keributan pergantian panglima TNI akan memudahkan dan mempercepat agenda konsolidasi di tubuh TNI. 

“Tanpa harus direpotkan dengan agenda-agenda harmonisasi, pemulihan stabilitas dan perombakan jajaran secara drastis di awal,” terang Fahmi. 

Di sisi lain, Fahmi mengatakan bahwa peluang Yudo menggantikan Andika cukup lebar. Sebab, selama pemerintahan Jokowi belum ada satu pun panglima TNI yang berasal dari matra laut. 

Selain itu, terdapat sejumlah indikator penting yang membuat Yudo layak menggantikan Andika. Misalnya, ketika Yudo menunjukkan faktor kepemimpin di TNI AL. 

Dalam konteks kepemimpinan, Fahmi menilai Yudo telah mewujudkan dalam berbagai produk program dan kebijakan. Beberapa di antaranya yakni pembangunan Satuan Pendidikan (Satdik) I di Belawan, Satdik II di Makassar dan Satdik III di Sorong. 

Terobosan kebijakan ini dianggap sebagai sejarah bagi TNI AL yang tak lagi Jawasentris dalam pola pendidikan. 

“Dari sisi pembangunan disiplin dan kepatuhan hukum, Yudo Margono sejauh ini juga telah menunjukkan sikap tegasnya terhadap kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum prajurit,” jelas dia. (ds/sumber Kompas.com)