ASDP Umumkan Progres Pembangunan Masjid Raya di Bakauheni Harbour City Capai 70 Persen, Kapasitas 2.000 Jemaah

  • Oleh : Naomy

Kamis, 22/Sep/2022 19:27 WIB
Pembangunan Masjid Raya Bakauheni Pembangunan Masjid Raya Bakauheni

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengkakselerasi salah satu Proyek Strategis Nasional di wilayah Lampung Selatan yakni Bakauheni Harbour City (BHC), khususnya pembangunan Masjid Raya Bakauheni. 

Baca Juga:
ASDP Berangkatkan 800 Kuota Gratis Mudik Asyik Bersama BUMN di 3 Rute Wilayah Sumatera, Sulawesi hingga Ambon

Diumumkannya, saat ini progres fisiknya sudah mencapai 70 persen per 12 September 2022.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, Masjid Raya Bakauheni yang mampu menampung sekitar 2.000 jamaah ini, dibangun ASDP bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan nilai proyek sekitar Rp38 miliar. 

Baca Juga:
Top Markotop, Hotel Meruorah Sabet Penghargaan Kategori Best Luxury dan Rising Star dari CTrip

Adapun pendanaannya di antaranya berasal dari crowdfunding/wakaf dari masyarakat.

"Saat ini progres fisik telah mencapai sekitar 70 persen, ditargetkan selesai pada minggu ke-4 Oktober. Masjid Raya Bakauheni nantinya akan terdiri atas transition area, multifunction area, toilet, area wudu, area utilitas, area shalat, serambi, imam lounge, dan observation deck. Diharapkan, Masjid Raya Bakauheni ini sudah bisa digunakan untuk jemaah mulai Bulan November tahun ini," urai Shelvy, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga:
Peringati HUT ke-51, ASDP Bantu Operasi Sumbing Bibir Gratis bagi 108 Anak di 7 Wilayah

Proyek Masjid Raya Bakauheni merupakan tahap pertama dari keseluruhan tiga tahap pembangunan kawasan terintegrasi Kota Mandiri Bakauheni Harbour City yang dikembangkan ASDP. 

Tahap 1 mencakup jangka waktu periode 2022-2030 yang terbagi lagi menjadi Tahap 1A periode 2022-2025 seluas 41,9 ha yakni tahap pembangunan prioritas PSN yang berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, hotel, komersial UMKM, fasilitas publik dan revitalisasi Menara Siger.

Kemudian, Tahap 1B periode waktu 2026-2030 dengan luas 22,8 ha yang merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung. 

Untuk Tahap 2 periode 2031-2040 seluas 64 ha mencakup peningkatan pelayanan Bakauheni Harbour City sebagai kawasan kota mandiri yakni pembangunan di Distrik 2 dan 3 untuk memperluas layanan BHC sebagai kawasan kota pelabuhan terintegrasi.

Tahap 3 periode 2041-2061 mencakup luasan 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan untuk memberikan keberagaman dan pembangunan yang telah dilaksanakan dengan opsi hotel, kondotel/vilatel, dan atraksi wisata.

"Total luas lahan hingga tiga tahap mencapai 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi mencapai Rp4,7 triliun," tutur Shelvy.

Selain Masjid Raya Bakauheni, pembangunan Kota Mandiri Bakauheni Harbour City juga mencakup Housing Development and Entrepreneurship Center (HDEC) bekerja sama dengan Pemprov Lampung dan PT BTN (Persero) Tbk, Renovasi Menara Siger bersama Pemprov Lampung dan PT BRI (Persero) Tbk, Creative HUB dengan Pemprov Lampung dan PT BNI (Persero) Tbk, UMKM Siger bersama Pemprov Lampung dan Bank Mandiri (Persero) Tbk, Krakatau Park bersama Jatim Park Group, dan Pembangunan Jalan Akses Lintas Timur. 

Selain itu, juga terdapat Taman Konservasi Mangrove, Bakauheni Marina Festival, Aguarium and Maritime Experience Centre, Dermaga Wisata Bakauheni, dan Observatorium Teropong Bintang. 

"Kota Mandiri Bakauheni Harbour Cityberada di lokasi strategis yakni pertemuan dua koridor ekonomi utama di Tanah Air yakni Jawa dan Sumatera. Saat ini, penyeberangan laut Merak-Bakauheni menjadi salah satu lintasan tersibuk di Indonesia dengan angka mencapai 20 juta penumpang pada tahun 2019," ungkap dia. 

BHC ini​​​​​ akan menjadi hub pariwisata di Provinsi Lampung dan khususnya Kabupaten Lampung Selatan. (omy)