ASDP Berhasil Pertahankan Rating AA dari Pefindo

  • Oleh : Naomy

Rabu, 28/Sep/2022 12:33 WIB
Layanan di pelabuhan penyeberangan Layanan di pelabuhan penyeberangan

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil pertahankan rating rating AA (Double A/Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan prospek untuk perusahaan stabil.

Rating ini berlaku sejak 21 September 2022 hingga 1 September 2023.

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menyebutkan, pencapaian rating korporat AA ini didapat ASDP sejak tahun 2018 atau sudah lima tahun berturut-turut. 

"Peringkat diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta Laporan Keuangan Non-Audited per 30 Juni 2022 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2021,' ujarnyq, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Menurutnya, pemeringkatan ini sebagai bentuk pengakuan dari institusi pemeringkat terpercaya yang menetapkan bahwa ASDP memiliki kemampuan sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial secara penuh dan tepat waktu. 

"Alhamdullilah, atas rating AA yang diberikan ke ASDP. Kami sangat mengapresiasi hal ini, di mana pencapaian peringkat dari Pefindo ini menunjukkan perseroan memiliki fundamental bisnis yang kuat, sehingga dapat dipercaya oleh investor. Saat ini posisi pasar perusahaan telah mapan baik di segmen penyeberangan penumpang dan kendaraan serta memiliki profitabilitas yang stabil. Performa positif ini menjasi spirit bagi perusahaan dalam #Menuju50TahunASDP," katanya.

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Dengan demikian, ASDP dinilai sebagai perusahaan yang memiliki _nvestment grade yang baik. Rating tersebut menegaskan bahwa ASDP mendapat dukungan kuat dari pemerintah dalam menjalani bisnis pelabuhan dan penyeberangan untuk mendukung konektivitas logistik nasional.

"Dalam perjalanan kemarin, tahun 2021 merupakan waktu recovery seluruh industri Tanah Air dalam menghadapi Covid-19 termasuk ASDP. Dan di tahun 2022, ASDP semakin sustain, ketika kita mulai keluar dari recovery. Kita bisa membuktikan performa finansial perusahaan dalam lima tahun tetap stabil," beber Shelvy.

Prospek bisnis ASDP yang stabil menurutnya, dapat dilihat dari laporan keuangan audited perusahaan pada 2021. 

ASDP berhasil membukukan pendapatan Rp3,55 Triliun, dan laba bersih Rp326,3 miliar. Pendapatan tahun 2021 tersebut melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp3,31 triliun dan naik 11,10 persen dibanding realisasi tahun 2020 sebesar Rp3,1 triliun. 

Sementara untuk capaian laba bersih, mencapai 293,31 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 80,13 % dari laba di tahun 2020 sebesar Rp181,14 miliar. Capaian laba bersih 2021 ini bahkan yang tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri.

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05% lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91%. 

Selanjutnya, BOPO Tahun 2021 sebesar 91,51% lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 98,39%, hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

"Hal yang sama dengan peningkatan Cash Ratio sebesar 276,58% tumbuh sebesar 88,5% dari tahu  2020, dan Current Ratio sebesar  324,45% tumbuh sebesar 64,10% dari tahun 2020," tutur dia. 

Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,98%, dan Debt to Equity 8,67%.

Selain itu, tahun 2021 ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp790,83 miliar, tumbuh sebesar 42,17% dari tahun 2020 sebesar Rp556,24 miliar. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun.

Sementara itu, hingga bulan Agustus 2022, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,75 triliun. Nilai pendapatan ini mencapai 90,42 persen dari target RKAP 2022 sebesar Rp3,04 triliun dan naik 24,35 persen dari realisasi tahun 2021 sebesar Rp2,21 triliun. 

"Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp486,44 miliar atau mencapai 342,03 persen dari target RKAP 2022 sebesar Rp142,22 miliar dan mencapai 173,14 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu  sebesar Rp178,09 miliar," pungkas Shelvy. (omy)