Bank Dunia Kucurkan Dana Tambahan Rp8,1 Triliun ke Ukraina

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 02/Okt/2022 12:22 WIB
Orang-orang membawa bendera Ukraina berjalan menuju truk tentara Rusia saat unjuk rasa menentang pendudukan Rusia di Kherson, Ukraina, Minggu (20/3/2022). PBB mengecam intimidasi yang dilakukan Rusia terhadap warga yang menentang perang Rusia.(AP PHOTO/OLEXANDR CHORNYI) Orang-orang membawa bendera Ukraina berjalan menuju truk tentara Rusia saat unjuk rasa menentang pendudukan Rusia di Kherson, Ukraina, Minggu (20/3/2022). PBB mengecam intimidasi yang dilakukan Rusia terhadap warga yang menentang perang Rusia.(AP PHOTO/OLEXANDR CHORNYI)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Bank Dunia resmi umumkan penambahan dana baru sebesar US$530 juta atau setara Rp8,10 triliun (kurs Rp15.303) ke Ukraina untuk memenuhi kebutuhan mendesak imbas invasi Rusia.

Bantuan yang dicairkan melalui bentuk pinjaman dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) itu dijamin oleh Inggris sebesar Rp500 juta, dengan Denmark yang menjamin sisa sebanyak Rp30 juta, menurut keterangan resmi dari situs Bank Dunia, dilansir Jumat (30/9).

"Jumlah kehancuran, kerusakan, dan kelumpuhan di Ukraina sangat mencengangkan dan terus bertambah," ujar wakil presiden regional Bank Dunia untuk kawasan Eropa dan Asia Tengah, Jumat (1/10).

"Rakyat Ukraina harus menempuh jalan panjang dalam rangka pemulihan di masa depan dan para mitra pembangunan harus terus bekerja sama untuk membantu pemulihan Ukraina," imbuh Bjerde.

Menurut Bjerde aliran dana baru ini merupakan bentuk dukungan dari Bank Dunia terhadap Ukraina, mengingat dampak kehancuran yang diterima dari invasi Rusia sangatlah signifikan.

Bantuan ini diharapkan memungkinkan bagi pemerintah Ukraina untuk terus memberikan layanan penting pemerintah kepada penduduk dan membantu meringankan dampak dari kerugian manusia dan ekonomi yang meluas yang disebabkan oleh perang.

Menurut Arup Banerji, Direktur Regional Bank Dunia untuk Eropa Timur, biaya bantuan untuk memulihkan Ukraina memang sangatlah besar.

Ia memperkirakan, bahwa Bank Dunia telah menempatkan biaya pemulihan untuk Ukraina sebesar US$100 miliar dalam tiga tahun ke depan. Namun menurutnya, angka itu diperkirakan akan meningkat seiring perang yang terus berlanjut.

Banerji mengatakan, bahwa pemerintah Ukraina tengah berupaya penuh untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda rakyat Ukraina di tengah perang.

Untuk itu, Banerji juga mengharapkan bantuan dari para honorer dapat terus bergulir sehingga upaya tersebut dapat segera teratasi.

"Tetapi Pemerintah Ukraina berfokus pada kebutuhan sosial yang mendesak, dan memastikan bahwa pemulihan dan perbaikan yang mendesak diselesaikan, sambil mempersiapkan tugas-tugas besar seputar rekonstruksi," kata Banerji, Jumat (30/9).

"Kami menyambut kemurahan hati dan komitmen terus menerus dari mitra internasional untuk memastikan bahwa rakyat Ukraina dapat bertahan dari krisis ini dan hidup makmur di masa depan," imbuhnya.

Hingga kini, pihak bank telah menetapkan dana darurat nyaris sebesar US$13 miliar untuk Ukraina, yang mana US$11 miliar di antaranya telah dicairkan.

Tak hanya menerima bantuan dana dari Bank Dunia, pada Jumat (30/9), Kongres AS juga telah menyetujui untuk mengalirkan dana bantuan baru senilai US$12,3 miliar untuk Ukraina, juga termasuk peralatan militer senilai US$3,7 miliar.

Pada hari yang sama dengan kehadiran aliran dana baru tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mengumumkan empat wilayah baru di Ukraina yang kini berada dalam kekuasaan Moskow.(fh/sumber:cnn)