Puluhan Mobil Listrik Mejeng Terparkir di Gedung Parlemen, Ini Penjelasan Sekjen DPR

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 02/Okt/2022 13:38 WIB
Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang terparkir di salah satu sudut area parkir Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/9/2022). Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang terparkir di salah satu sudut area parkir Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/9/2022).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Puluhan mobil listrik terparkir di salah satu sudut area parkir Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (30/9/2022).

Mobil itu diketahui bermerek Hyundai dengan jenis Ioniq 5. Seluruh mobil yang terparkir itu berwarna hitam.

Baca Juga:
Suhu Panas Bikin Lemah, Kenali Jenis-Jenis Baterai Mobil Listrik

Belum terpasang nomor pelat kendaraan pada mobil-mobil tersebut.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menjelaskan soal keberadaan mobil listrik tersebut.

Baca Juga:
Calon Mobil Listrik Sejuta Umat Tiba di Indonesia, Lebih Baru dan Berkelas dari Wuling Air EV

Dia mengatakan, kendaraan listrik itu dimaksud untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) pada Rabu-Jumat, 5-7 Oktober 2022.

Indra mengatakan, selama penyelenggaraan kegiatan tersebut, DPR menyediakan 55 unit mobil Ioniq 5.

Baca Juga:
Ultra Fast Charging, Stasiun Pengisi Daya Mobil Listrik Hadir di Plaza IndonesiaI

"Ini wujud komitmen dan dukungan DPR RI untuk terus mengampanyekan ramah lingkungan dan menghargai karya anak bangsa," kata Indra dalam keterangannya, Jumat.

"Karena mobil listrik tersebut dirakit di Indonesia. Selama kegiatan P20 berlangsung mobilisasi para delegasi akan menggunakan mobil listrik yang juga akan digunakan di G20 November mendatang,” tambahnya.

Adapun sumber listrik yang akan memberikan daya (charging) kendaraan listrik tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Perangkat tersebut, jelas Indra, sudah terpasang di Kompleks Parlemen.

Panel surya pada PLTS berlokasi tepatnya di Taman Energi DPR yang berada di depan Gedung Nusantara.

Indra mengungkapkan, pembangunan panel surya dan taman energi mengusung konsep green building.

PLTS yang dibangun di Taman Energi itu dapat memenuhi 25 persen kebutuhan listrik di gedung DPR.

“DPR sudah siapkan titik-titik charging mobil listrik di Kompleks DPR untuk antisipasi ke depan untuk penggunaan kendaraan listrik,” jelas Indra.

Diketahui, salah satu sub tema yang diangkat dari Sidang P20 tersebut terkait renewable energy dan climate change.

Indra mengatakan, kendaraan listrik merupakan implementasi dari salah satu renewable energy yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

“DPR RI ingin agar parlemen dapat menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan komitmen internasional dalam kaitannya perubahan iklim dan energi terbarukan," ucapnya.

"DPR RI ingin negara-negara G20 dan negara undangan tuan rumah mengetahui bahwa Indonesia juga telah dapat memproduksi kendaraan listrik,” pungkas Indra.(fh/sumber:kompas)