Mobil Listrik Jadi Kendaraan Delegasi P20, Lodewijk: Bukti Indonesia Serius Kurangi Emisi

  • Oleh : Dirham

Rabu, 05/Okt/2022 15:44 WIB
Wakil Ketua DPR Lodewijk saat menjajal mobil listrik produksi rakitan anak bangsa di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. Wakil Ketua DPR Lodewijk saat menjajal mobil listrik produksi rakitan anak bangsa di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Mobil listrik hasil produksi rakitan anak bangsa, Hyundai IONIQ 5 menjadi kendaraan bagi delegasi selama rangkaian kegiatan P20 yang berlangsung 5-7 Oktober 2022 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. 

Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus menyampaikan penggunaan mobil listrik ini menjadi bukti Indonesia komitmen mengurangi emisi.

“Penggunaan mobil listrik ini sejalan dengan salah satu tema utama yang akan dibahas dalam P20, yakni pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. DPR RI ingin menunjukkan komitmen bahwa Indonesia serius dalam mengurangi emisi,” ujar Lodewijk kepada Parlementaria, Selasa (4/10/2022).

Wakil Ketua DPR Lodewijk saat menjajal mobil listrik produksi rakitan anak bangsa di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.

Sebagai informasi, mobil listrik Hyundai IONIQ 5 mengusung prinsip berkelanjutan dengan menghadirkan material ramah lingkungan. Sehingga DPR RI ingin negara-negara G20 dan negara undangan tuan rumah mengetahui bahwa Indonesia juga telah dapat memproduksi Kendaran listrik yaitu Ionic 5 yang pabriknya berada di Cikarang. 

“Serta kami ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang,” ujar Politisi Partai Golkar tersebut.

Pembahasan Sidang P20

Dalam Sidang P20 kali, salah satu sub tema yang diangkat berhubungan dengan renewable energy dan climate change. Kendaraan listrik merupakan implementasi dari salah satu renewable energy yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Sub tema tersebut sejalan dengan empat isu yang akan dibahas dalam agenda P20, yaitu Green Economy.

"Ada 4 isu yang selama ini kita sampaikan juga akan dibahas di situ, tentang SDGs (Sustainable Development Goals), tentang green economy, tentang demokrasi, tentang gender equality," ungkap Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon beberapa waktu lalu. 

Fadli juga menjelaskan dalam agenda P20 ini, BKSAP berharap para parlemen negara sahabat bisa melahirkan pernyataan bersama untuk dilanjutkan pada momentum G20 yang bertujuan untuk kepentingan dunia internasional. 

“Kita berharap P20 ini bisa memberikan sumbangan untuk G20 di Bali pada bulan November, membentuk joint statement yang sudah didiskusikan dibicarakan jauh-jauh hari ini, jadi output dari pertemuan P20," tutupnya.
(ds/sumber Liputan6.com)