Miliki Kapal Perang Penyapu Ranjau Tercanggih, Kekuatan Armada Laut Indonesia Semakin Menakutkan

  • Oleh : Dirham

Jum'at, 07/Okt/2022 13:31 WIB
Kapal perang penyapu ranjau. Kapal perang penyapu ranjau.

JAKARTA (BeritaTrans.com)  - TNI Angkatan Laut (TNI AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru, yakni kapal perang berjenis MCMV MHV 60. 

Kapal perang ini dipesan Kementerian Pertahanan (Kemhan) sejak 2020 silam. Bertambahnya armada baru ini membuat kekuatan TNI AL semakin kuat.

Baca Juga:
TNI AL Bakal Kedatangan Kapal Perang Penyapu Ranjau dari Jerman Akhir Tahun Ini

Tim Operational Requirement (Opsreq) TNI Angkatan Laut (TNI AL) dipimpin Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasal Laksma TNI Retiono Kunto selaku ketua tim delegasi monitoring Opsreq melaksanakan peninjauan dua alutsista tersebut di Galangan Abeking Rasmussen, Bremen, Jerman pada Senin (3/10/2022) lalu.

"Tujuan kegiatan monitoring Opsreq untuk memberikan gambaran dan laporan tertulis kepada pimpinan TNI AL tentang pembangunan Kapal Perang sesuai dengan Opsreq yang diharapkan persyaratanya menjadi pedoman terhadap operasional Alpalhankam guna terwujudnya kesiapan operasional satuan dalam rangka menjamin keberhasilan pelaksanaan tugas TNI," kata Kasal Laksma TNI Retiono Kunto, Jumat (7/10/2022).

Diketahui, Kementerian Pertahanan pada 2020 telah memesan dua unit kapal perang jenis MCMV MHV 60 di Galangan Abeking Rasmussen Jerman. Proses pembangunan alutsista TNI Angkatan Laut pada medio Oktober 2022. Diharapkan pembangunan dua kapal perang jenis MCMV dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

Kapal perang jenis MCMV merupakan kapal perang jenis buru atau penyapu ranjau yang dibuat di Galangan Abeking Rasmussen.

Adapun fungsi asasi Kapal MCMV yang diemban yaitu guna melaksanakan pemburuan ranjau dengan cara deteksi, klasifikasi, identifikasi sasaran bawah permukaan yang menyerupai ranjau dan menghancurkan atau menetralisasi ranjau dengan sarana yang ada.

Selain itu, kehebatan lain Kapal MCMV memiliki fungsi tambahan sebagai kapal survei alur dan kontur bawah air dan Search and Rescue (SAR) terbatas.

"Pembangunan dan pengadaan kapal mengandung dua makna penting, pertama merupakan bagian dari perencanaan pembangunan kekuatan sekaligus realisasi dari program prioritas pimpinan TNI AL, yaitu modernisasi Alutsista serta upaya pemenuhan kebutuhan Alutsista TNI AL,"tutup Kasal. (ds/sumber Okezone.com)