Ini Lokasi di RI Berpotensi Terjadi Awan Cumulonimbus, Penerbangan Waspadai Cuaca Ekstrem!

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 14/Okt/2022 18:05 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers online, Jumat (14/10/2022). Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers online, Jumat (14/10/2022).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan akan adanya potensi awan cumulonimbus untuk penerbangan. 

"Potensi awan cumulonimbus 13-21 Oktober 2022 ini berdampak pada penerbangan," ujar Dwikorita dalam siaran persnya secara online, Jumat (14/10/2022).

BMKG mengingatkan seluruh pihak terkait dengan kondisi cuaca ektrem khususnya pelaku penerbangan untuk terciptanya keselamatan penerbangan. Hal ini merupakan bentuk peringatan dini agar untuk benar-benar waspada terhadap hal yang tidak diinginkan. 

Awan kumulonimbus adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.

Dia juga menyebutkan sejumlah daerah di Indonesia yang akan berpotensi terjadi awan cumulonimbus.

Potensi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia pada tanggal 15-21 Oktober 2022 yaitu sebagai berikut:

Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL / Occasional) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di: Sebagian kecil: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Laut Cina Selatan, Samudera Hindia Barat Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan Jawa sampai dengan Bali, Laut Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat (NTB), Laut Flores, Laut Sawu, Maluku, Laut Banda. Laut Seram, Laut Arafura, Papua Barat, Samudera Pasifik Utara Papua dan Teluk Cendrawasih. Sebagian: Laut Andaman, Selat Malaka, Selat Sunda dan Papua. (Fahmi)