Sisihkan 463 Nominasi, Bandara Banyuwangi Sabet Arsitektur Terbaik Dunia di Aga Khan Award

  • Oleh : Naomy

Kamis, 03/Nov/2022 23:14 WIB
Bandara Banyuwangi Bandara Banyuwangi

​​​​​

JAKARTA (BeritaTrans.com)  - Bandara Banyuwangi kelolaan PT Angkasa Pura II di Jawa Timur sabet penghargaan The Aga Khan Award for Architecture 2022, menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia. 

Baca Juga:
Trafik penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Naik 5% di Periode Angleb

Sertifikat The Aga Khan Award for Infrastructure dari Putri Zahra Aga Khan yang bertindak atas nama HH Aga Khan diserahkan ke PT Angkasa Pura II di Muscat, Oman, 31 Oktober 2022.  

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, penghargaan Aga Khan ini membuat Bandara Banyuwangi yang merupakan landmark di Jawa Timur menjadi mendunia dan dikenal masyarakat global.  

Baca Juga:
Ini 3 Indikator Bikin Angleb di Bandara Angkasa Pura II Sukses

“Bandara Banyuwangi dikelola AP II sejak 2017, selang lima tahun atau pada 2022  mendunia sebagai bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia. Ke depannya predikat ini harus secara konsisten dijaga oleh AP II selaku pengelola bandara dan seluruh stakeholder," ujar Awaluddin, Kamis (3/12/2022).

Arsitektur terbaik di dunia yang dimiliki Bandara Banyuwangi akan dilengkapi dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang di antaranya berbasis teknologi, guna meningkatkan pelayanan dan operasional.

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

Termasuk juga memastikan penerapan energi baru terbarukan untuk mencapai target global net zero carbon emissions pada 2050.

Di dalam keterangannya, Aga Khan Development Network menyatakan bahwa Bandara Banyuwangi sangat modern dan efisien dalam segala aspek.

"Bandara Banyuwangi dapat menjadi game-changer dalam arsitektur bandara," jelas Aga Khan Development Network dalam keterangannya.

Bandara Banyuwangi memiliki desain terbuka yang tidak lazim sebagaimana bandara-bandara lainnya, di mana desain ini untuk mengutamakan sirkulasi udara terbaik bagi kenyamanan traveler. 

“Tidak seperti bandara-bandara pada umumnya yang mengandalkan pendingin udara, Bandara Banyuwangi memiliki sirkulasi udara alami sangat baik sehingga traveler merasa teduh dan nyaman ketika berada di dalam terminal. Bahkan, atap terminal penumpang seluruhnya ditanami tanaman rumput hijau yang secara rutin dirawat,” ungkap Awaluddin. 

Dia menuturkan, desain yang dimiliki Bandara Banyuwangi sangat mendukung penerapan teknologi untuk mewujudkan pengalaman perjalanan terbaik (seamless journey experience).

“Traveler khususnya yang datang dari generasi millennial menyukai kepraktisan dalam melakukan perjalanan, dan ke depannya Bandara Banyuwangi akan menawarkan fleksibilitas tersebut melalui lebih banyak layanan berbasis teknologi yang terintegrasi dengan dengan aplikasi travelin milik AP II,” ujar Awaluddin. 

Terkait penerapan energi baru terbarukan (EBT), Bandara Banyuwangi sudah menyelesaikan 100% pembangunan PLTS untuk di gedung Airport Rescue & Fire Fighting (atap seluas 600 meter persegi dengan kapasitas 35,1 kilo watt peak).

Adapun penghargaan bagi Bandara Banyuwangi ini melengkapi pencapaian Bandara Soekarno-Hatta yang juga berhasil meraih Aga Khan Award pada 1995.

Mendukung KTT G20 Bandara  Banyuwangi saat ini juga tengah bersiap untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 di Bali yang berlangsung pada 15-16 November 2022. 

Apabila diperlukan, Bandara Banyuwangi akan menjadi bandara transit atau lokasi parkir pesawat dari pesawat-pesawat delegasi KTT G20. Total, disiapkan lima parking stand (lokasi parkir pesawat) khusus untuk pesawat-pesawat delegasi. 

Adapun sisi udara (airside) Bandara Banyuwangi berdimensi 2.450 x 45 meter yang dapat melayani penerbangan pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320. (omy)