Oleh : Dirham
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto boleh jadi keluar sebagai pemenang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, menyusul dirinya yang sudah dua kali memenangkan pilpres.
Hal ini dilontarkan Jokowi ketika berbicara soal rekam jejaknya yang berkali-kali memenangkan pemilihan umum dari tingkat kota hingga nasional dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun Partai Perindo.
"Tadi Pak Hary (Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesudibjo) menyampaikan, saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang. Kemudian, ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang. Kemudian, dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo," kata Jokowi dalam sambutannya.
Pernyataan ini lantas membuat hadirin tertawa lepas. Prabowo yang duduk di barisan terdepan pun berdiri dan memberi hormat ke arah Jokowi.
Seperti diketahui, Prabowo merupakan kompetitor Jokowi dalam Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Ketua umum Partai Gerindra itu juga pernah maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009 dan kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Jokowi lalu melanjutkan, bisa jadi pada Pilpres 2024 justru Prabowo bakal keluar sebagai pemenang dan terpilih sebagai presiden.
"Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ujar Jokowi disambut riuh tawa dan tepuk tangan hadiri.
Sementara itu, Prabowo terlihat kembali berdiri dan hormat ke arah Jokowi. Prabowo merupakan salah satu tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Prabowo juga telah menyatakan diri siap bertarung di Pilpres 2024 setelah menerima deklarasi dukungan dari Partai Gerindra. Sebelumnya, Jokowi juga menyatakan sejak lama mendukung Prabowo.
"Sudah sejak awal, kok restu-restu? Sejak awal saya menyampaikan mendukung beliau (Prabowo)," ujar Jokowi usai menghadiri Indo Defence Expo and Forum 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Namun, Prabowo meluruskan dukungan tersebut dalam konteks bidang pertahanan. (ds/sumber Kompas.com)