Top Secret! Biden & Xi Jinping Sewa Full 1 Hotel di Bali

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 15/Nov/2022 20:42 WIB
Foto: Pengamanan kawasan The Nusa Dua diperketat untuk menjamin keamanan dan kelancaran pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pengamanan kawasan The Nusa Dua diperketat untuk menjamin keamanan dan kelancaran pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta (BeritaTrans.com) - Para pemimpin negara besar yang bakal datang ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bakal memiliki tempat tersendiri selama berada di Bali. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi-Jinping ternyata masing-masing menyewa satu hotel penuh hanya untuk tempat tinggal mereka.

"Oh iya, biasa itu (Presiden sewa 1 hotel full). Kalau negara-negara besar justru blok 1 hotel-1 hotel," kata Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Agung Rai Suryawijaya kepada CNBC Indonesia, Senin (14/10/22).

Baca Juga:
Presiden Jokowi Resmi Buka KTT G20 di Bali

Namun tidak semua Pemimpin negara melakukan langkah serupa yakni memblok satu hotel hanya untuk tempat tinggal dirinya. Kebanyakan yang menyewa satu hotel full berasal dari negara besar.

"So far yang udah tau Amerika pasti, karena delegasi yang paling besar. Mereka bawa banyak delegasi termasuk B20. Jadi CEO dan segala macam, dan China juga," sebut Rai Suryawijaya.

Baca Juga:
Meski Sebentar, Kamala Harris Wanita pertama yang menjadi Pelaksana Tugas Presiden AS

Adapun Joe Biden dan Xi Jin Ping bakal tinggal di kawasan Nusa Dua selama penyelenggaraan G20. Salah satu pertimbangannya karena kemudahan akses, termasuk bila ada apa-apa juga lebih cepat ke airport.

Mengenai lokasi dan nama hotelnya, tidak bisa disebutkan secara rinci.

Baca Juga:
Wapres AS Harris Komentari Intimidasi China di Laut China Selatan

"Itu secret. Pihak keamanan nggak mengekspos Amerika dimana, tapi kita tau lah ya standard-nya, kalau Amerika pasti di hotel-hotel yang diisi oleh manajemen Amerika lah ya," sebut Rai.

Keamanan menjadi alasan utama keberadaan para Presiden tidak diketahui secara rinci. Apalagi, pihak keamanan dari masing-masing negara juga memiliki standar keamanan yang tinggi.

"Karena mereka harus pasang alat macam-macam, tentang keamanan, radar dan sebagainya. Mereka stand by di pos-pos khusus untuk ring 1 orang-orang mereka juga. Mereka belum tentu percaya security kita juga," sebutnya.(ny/Sumber:CNBCIndonesia)