Indonesia Hadiri Revolving Fund Committee ke-41 Negara Pantai

  • Oleh : Naomy

Kamis, 17/Nov/2022 17:55 WIB
Pertemuan tiga negara pantai Pertemuan tiga negara pantai

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menghadiri pertemuan tahunan Revolving Fund Committee (RFC) ke-41 negara pantai, yang digelar Singapura selaku tuan rumah sejak kemarin, Rabu (16/11/2022). 

Baca Juga:
Kebakaran Kapal MV Layar Anggun 8 di Perairan Tanjung Berakit Berhasil Diselamatkan Tim KPLP

RFC Meeting ke-41 ini merupakan tahun pertama Singapura menjadi pengelola dana bergulir setelah serah terima dari Malaysia pada Desember tahun 2021 lalu. 

Pada pertemuan itu, delegasi Indonesia yang dipimpin Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Capt. Mugen S Sartoto, mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Head of Delegation (HOD Indonesia, menyampaikan keprihatinan akan musibah kecelakaan Kapal Tanker MT Young Yong berbendera Djibouti, yang kandas di jalur pipa gas Singapura, dekat Pulau Takong Kecil, Batam, Kepulauan Riau (Kepri),  Oktober 2022.

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Mudik Gratis dari Pelabuhan Celukan Bawang ke Kepulauan Raas

“Kapal membawa muatan 284.429 ton minyak dan kandas di lokasi di mana terdapat jalur pipa gas bawah laut Indonesia ke Singapura sehingga perlu diperlakukan dengan penuh kehati-hatian. Namun demikian Indonesia melalui KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun sebagai Mission Coordinator/On Scene Commander telah berhasil melaksanakan evakuasi kapal ke tempat aman tanpa adanya korban maupun tumpahan minyak,” urai Capt. Mugen.

Mempertimbangkan kejadian tersebut, Mugen mengusulkan kepada ketiga Negara Pantai untuk dapat berjalan beriringan dalam menanggulangi segala potensi terjadinya tumpahan minyak di area tersebut, termasuk yang mungkin disebabkan oleh musibah Kapal Tanker MT. Young Yong, maupun potensi lain di masa depan.

Baca Juga:
Pengamanan Arus Mudik Lebaran 2024, Pangkalan PLP Tanjung Priok Ditjen Hubla Kemenhub Kerahkan Armada Patroli di Perairan Indonesia

“Dengan terus berkembangnya perdagangan dunia dan meningkatnya lalu lintas pelayaran, tugas untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim di Kedua Selat ini tentunya ikut bertambah, dan saya meyakini bahwa RFC telah terbukti berguna dan bermanfaat bagi Negara Pantai dalam penggunaan dan pemanfaatan dana tersebut,” tegasnya.

Dia menyatakan, Indonesia juga memiliki keprihatinan tinggi dalam upaya menghadapi tantangan di sektor maritim, seperti cuaca buruk, risiko pencemaran minyak serta kecelakaan di laut. 

Indonesia terus berupaya dalam meningkatkan pengetahuan dan keahlian petugas di bidang SAR, pemadaman kebakaran, menyelam, dan juga pelatihan pekerjaan bawah air sebagaimana IMO OPRC Training Level 2 dan Level 3.

Capt. Mugen juga menyampaikan selamat kepada Singapura atas serah terima kepemimpinan dari Malaysia dan menyampaikan apresiasi kepada Malaysia yang sudah berhasil mengelola Dana Bergulir sejak tahun 2017. 

"Kami apresiasi kepada Komunitas Maritim Jepang, kepada Malacca Strait Council (MSC) yang selama ini telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan perlindungan di Selat Malaka dan Selat Singapura secara efektif," imbuhnya.

Indonesia mendukung penuh kepemimpinan Singapura dalam mengatur dan mengelola dana RFC dan saya menjunjung tinggi kerja sama antara Negara Pantai dan Negara Pengguna dalam menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim. 

"Saya berharap Pertemuan ini dapat memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kerja sama kita dalam perlindungan lingkungan dan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura,” tutur Capt. Mugen.

Pada Pertemuan RFC Committee Meeting ke-41 ini, bertindak selaku Chairman adalah Assistant Chief Executive Maritime and Port Authority of Singapore (MPA), Capt. Muhammad Segar. 

Delegasi dari Singapura, Malaysia, dan Malacca Straits Council (MSC) masing-masing diketuai oleh Port Master of the Maritime and Port Authority of Singapore (MPA), Chong Jia Chyuan, Director General Department of Environment Malaysia, Mr. Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, dan Executive Director of Malacca Strait Council of Japan, Mr. Kenji Nagamatsu.

Mengakhiri pertemuan di Singapore, Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur KPLP mengadakan pertemuan dengan MPA Singapore di kantor MPA Singapore untuk membahas beberapa hal-hal teknis sebagai sesama Administrator IMO. 

Kedua negara juga mempertimbangkan untuk meningkatkan kerja sama teknis kedua negara menjadi semakin menguntungkan dan menguatkan baik bagi Indonesia dan Singapura. (omy)