35 Turis Nyemplung ke Laut Akibat Jembatan Nusa Penida Bali Ambruk, Begini Kronologinya

  • Oleh : Dirham

Jum'at, 16/Des/2022 15:18 WIB
Sebanyak 35 penumpang turis nyemplung ke laut akibat Jembatan Nusa Penida Bali ambruk. Sebanyak 35 penumpang turis nyemplung ke laut akibat Jembatan Nusa Penida Bali ambruk.

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto menjelaskan soal peristiwa jembatan penghubung boat dengan dermaga ponton di Pelabuhan Banjar Nyuh, di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, yang ambruk, pada Kamis 15 Desember 2022 sore. 

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16:45 WITA dan ada 35 orang penumpang yang nyemplung ke laut karena ambruknya jembatan tersebut. Kata dia, ambruknya jembatan itu akibat kelebihan muatan. 

“Ambruknya jembatan penghubung antara darmaga utama dan plonton speed boat itu, disebabkan karena kelebihan muatan,” kata Kombes Pol Satake, Jumat 16 Desember 2022 dilansir dari tvonenews.com. Kendati demikian, Satake menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Para turis itu hanya mengalami luka ringan. 

“Namun, hal tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa dan hanya mengakibatkan beberapa penumpang mengalami luka ringan,” ujarnya.

Kronologinya, saat itu sebelum keberangkatan speed boat Semabu Hills yang akan menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar, para penumpang yang banyak didominasi olah Warga Negara Asing (WNA) serta penumpang berwarga Negara India menunggu giliran untuk memasuki boat. 

Namun, tiba-tiba jembatan penghubung antara darmaga utama dan plonton ambruk.  Hal itu diakibatkan karena sekitar 35 orang penumpang mencoba melintasi jembatan penghubung secara bersamaan dengan kontur jembatan yang tidak memungkinkan untuk dilintasi sebanyak itu. 

"Sehingga menyebabkan jembatan ambruk dan penumpang berjatuhan ke laut yang menyebabkan kepanikan dan beberapa penumpang mengalami luka ringan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Klungkung, Bali, I Nyoman Suwirta juga menanggapi dan membenarkan peristiwa tersebut yang terjadi di Pelabuhan Banjar Nyuh, dibawah pengelolaan Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Nusa Penida.

“Itu Pelabuhan Banjar Nyuh, itu dibawah pengelola Pelabuhan UPP Nusa Penida. Jadi itu dibawah Kementrian Perhubungan. Jadi Pelabuhan itu baru saja selesai, dibangun dan sudah diuji coba. Dan lebih jelas bisa bertanya kepada Kepala UPP-nya tentang itu,” ujar Bupati Suwirta, saat dihubungi Kamis 15 Desember 2022 malam.  

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa jembatan itu roboh akibat over kapasitas karena para penumpang tidak bergerak saat ada di jembatan itu sehingga terlalu berat dan roboh.  

“Over kapasitas, saya tadi sudah sempat nelpon UPP Nusa Penida. Jadi disampaikan sudah diberikan (untuk) mencoba (jembatan). Tapi penumpangnya 35 (orang) mereka tidak bergerak sehingga berat sekali, akhirnya roboh,” tandasnya.  

“Tentu saya sudah tugaskan UPP (Nusa Penida) untuk segera ditangani, apalagi itu dalam masa pemeliharaan tentunya nanti UPP bisa meninjau dan mengevaluasi lagi, terkait dengan apa ada salah kontruksi atau bagaimana,” imbuhnya. (ds/sumber Viva.co.id)