Program TJSL Genjot Kapasitas UMK, Pelindo Bantu 4 Kelompok Tani di Luwu Utara

  • Oleh : Ahmad

Senin, 19/Des/2022 08:59 WIB
foto:istimewa/pelindoregional4 foto:istimewa/pelindoregional4

 

MASAMBA, LUWU UTARA (BeritaTrans.com) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo memberikan bantuan peningkatan kapasitas Usaha Mikro dan Kecil (UMK) kepada empat kelompok tani di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Baca Juga:
Pelindo Solusi Logistik Perkuat Sinergi dan Integrasi Ekosistem Logistik di Makassar dan Sumatera

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Komisaris Utama Pelindo, Marsetio bersama Dewan Komisaris Pelindo, Heru Sukanto, Antonius Rainier Haryanto, dan Muchtar Luthfi Mutty, didampingi Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis, Minggu sore (18/12/2022).

Turut hadir dalam penyerahan bantuan yang berlangsung di Baruga Opu Pabbicara di Desa Marobo, Kecamatan Masamba, Luwu Utara, yakni Komite Dewan Komisaris Pelindo, Sugiyono dan Sofia Chairunnisa, Tim TJSL Pelindo Regional 4 bersama empat kelompok tani yang mendapatkan bantuan, yaitu Kelompok Tani Berkah Sampah Organik, Sahabat Lestari, Sari Buah, dan Kelompok Tani Bunga Jagung, di mana masing-masing kelompok tani mendapatkan bantuan senilai Rp150 juta untuk pengembangan usaha yang telah dijalankan selama ini.

Baca Juga:
Pelindo Regional 4 Kini Dipimpin Executive Director 4, H. Abdul Azis

Komisaris Utama Pelindo, Marsetio mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Pelindo yakni dengan memberikan bantuan kepada kelompok tani di Luwu Utara ini adalah suatu terobosan yang sedang dicoba. 
 
“Apa yang dilakukan oleh empat kelompok tani di Luwu Utara ini juga bisa menjadi contoh untuk kelompok tani di daerah lainnya,” kata dia. 

Komisaris Pelindo, Muchtar Luthfi Andi Mutty dalam sambutannya mengatakan bahwa sebelum memutuskan untuk memberikan bantuan kepada empat kelompok tani di Luwu Utara, pihaknya bersama Tim TJSL Pelindo Regional 4 sudah dua kali melakukan verifikasi, untuk melihat apakah kelompok tani yang akan dibantu memang betul memenuhi syarat dan layak untuk dibantu. “Mudah-mudahan hasil verifikasi ini tidak mengecewakan kami semua, bahwa kami tidak salah pilih,” ujarnya. 

Baca Juga:
Pelindo Jasa Maritim Bekali Life Skill Bagi Penyandang Disabilitas dan Teman Tuna Rungu

Pria yang akrab disapa Opu ini juga menuturkan, bantuan ini diberikan kepada yang siap dibantu, bukan yang mau dibantu. “Sebab semua masyarakat mau dibantu, tapi belum tentu siap dibantu.”

Adapun syarat atau indikasi masyarakat yang siap dibantu menurut Luthfi, pertama sudah ikut pelatihan. Di mana para petani yang menerima bantuan Program TJSL Pelindo kali ini sudah pernah dikirim untuk mengikuti pelatihan di Yayasan Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA). Kedua, sudah berkelompok. “Tidak ada bantuan diberikan kepada yang belum dilatih dan yang belum berkelompok,” tegasnya. 

Ketiga, kelompok tani yang dibantu harus sudah berproduksi. “Dan kelompok tani yang dibantu ini sudah memproduksi pupuk kompos. Kenapa pupuk kompos? Pertama, saya memilih pupuk kompos karena kita ketahui dari waktu ke waktu petani semakin sulit mendapatkan pupuk organik, pupuk kimia. Harganya semakin mahal dan langka. Sementara bahan baku pupuk kompos melimpah  di mana-mana. Tempat teman-teman kelompok tani yang memproduksi pupuk kompos ini, di hampir setiap rumahnya memiliki kandang sapi. Dan selama ini kotoran sapi itu hanya menjadi limbah. Mencemari sumur, mencemari lingkungan. Kita punya potensi jerami dan sekam yang hanya habis dibakar. Kita punya potensi daun-daunan yang hanya dibakar. Maka saya tertarik kita jadikan ini sebagai jalan untuk meningkatkan taraf hidup petani kita,” bebernya. 

Kedua lanjut dia, ini menciptakan lapangan kerja. Mereka merekrut anak-anak muda untuk tidak perlu lagi meninggalkan desanya, pergi mencari nafkah di luar desa. “Kita membantu pemerintah mencegah urbanisasi. Yang ketiga, dengan menjadikan mereka produsen pupuk kompos, maka kita melakukan metamorfosa kelompok tani yang selama ini hanya merupakan kelas belajar dan wadah kerja sama, menjadi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Jadi ketemu apa yang diinginkan oleh Pelindo. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman atas keputusan memberi bantuan kepada empat kelompok tani di Luwu Utara ini,” tukasnya. 

Sementara itu, Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis menambahkan bahwa Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau TJSL merupakan salah satu program yang wajib untuk dipenuhi dan dijalankan setiap tahun oleh perusahaan. 

“Dan sebagaimana tujuan dari Program TJSL Pelindo yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama di area lingkungan kerja Pelindo dengan fokus pada tiga bidang, yakni pendidikan, lingkungan hidup dan pembinaan UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah,” ujarnya. 

Dia menuturkan, sebelum memberikan bantuan, Tim TJSL Pelindo terlebih dahulu sudah melakukan survei atau analisa kelayakan kepada empat kelompok tani yang berhak menerima bantuan dalam Program TJSL Pelindo kali ini.

Dalam hasil survei, penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea dan lainnya serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah dan hortikultura yang cenderung melampaui tingkat kesuburan tanah. Akibatnya kandungan bahan organik pada lahan-lahan sawah dan hortikultura sangat rendah. Ini cenderung menyebabkan penggunaan pupuk menjadi tidak efektif karena kemampuan akar tanaman untuk dapat menyerap hara pupuk menurun. 

“Untuk itu, kelompok tani akan mengembalikan kesuburan tanah dan lahan holtikultura khususnya melalui  bantuan kepada Kelompok Tani Berkah Sampah Organik, sehingga berhak mendapatkan bantuan melalui Program TJSL Pelindo untuk dapat mengembangkan usahanya ke lokasi yang lebih luas dan dapat memproduksi dengan jumlah yang lebih banyak menggunakan mesin pengolah kompos, mengingat saat ini permintaan pasar Kelompok Tani Berkah Sampah Organik sudah sampai keluar daerah dan ke perusahaan-perusahaan,” tutur Enriany.

Dia berharap, agar bantuan yang diberikan melalui Program TJSL Pelindo ini dapat digunakan dengan sebaik mungkin dan bermanfaat terutama bagi empat kelompok tani yang menerimanya, sehingga hasilnya juga dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.

“Semoga apa yang kita lakukan pada hari ini dapat bernilai ibadah dan bermanfaat bagi semua,” tutup Regional Head 4 Pelindo.(ahmad)