Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Antisipasi cuaca ekstrem Pada periode angkutan Nataru ini, BMKG menginformasikan adanya potensi cuaca ekstrem.
Angkasa Pura AP II dan stakeholder menjalankan langkah antisipasi dalam menghadapi cuaca ekstrem, antara lain memastikan fasilitas sisi udara dan sisi darat dapat tetap optimal, termasuk kekesatan runway serta taxiway dan apron selalu dalam kondisi baik.
Baca Juga:
6 Bandara Angkasa Pura II Sukses Layani Kepulangan Jemaah Haji dari Tanah Suci
"AP II, maskapai dan AirNav Indonesia juga memperhatikan prosedur delay (penundaan keberangkatan), kemudian divert (pengalihan penerbangan), serta prosedur bagi pesawat untuk kembali ke apron (return to apron/RTA) dan pesawat kembali ke bandara (return to base/RTB)," ujar President Director AP II Muhammad Awaluddin, Ahad (1/1/2023).
Menyusul hal ini, pada 19 - 31 Desember 2022 di bandara AP II terdapat 14 penerbangan yang menjalani prosedur antisipasi cuaca buruk, baik itu diverted, delay atau return to base.
Baca Juga:
Top! Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Semester I/2024 Lampaui Sebelum Pandemi
Pada 1 Januari 2023, terdapat 4 penerbangan tujuan Bandara Soekarno-Hatta yang menjalani prosedur diverted ke bandara lainnya sebagai langkah antisipasi cuaca. Prosedur ini dijalani demi keselamatan penerbangan. (fhm)