Tingkatkan Efisiensi Angkutan Logistik, Jembatan Nusantara Perkuat Penyeberangan Jarak Jauh

  • Oleh : Naomy

Minggu, 15/Janu/2023 18:14 WIB
Kapal Ferry Jembatan Nusantara anak usaha ASDP Kapal Ferry Jembatan Nusantara anak usaha ASDP


SURABAYA (BeritaTrans.com) - PT Jembatan Nusantara, anak perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), terus memperkuat lintas penyeberangan jarak jauh atau long distance ferry (LDF).

Hal itu guna mendukung program pemerintah dalam meningkatkan efisiensi angkutan logistik.

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menjelaskan, pada 2018, biaya logistik Indonesia tercatat mencapai 23,5% dari produk domestik bruto (PDB). 

"Namun, berkat upaya-upaya yang dilakukan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur konektivitas, biaya logistik Indonesia saat ini sudah turun menjadi 22% dari PDB," ungkap Shelvy di Surabaya, Ahad (15/1/2023). 

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Ke depannya, pemerintah telah menargetkan penurunan biaya logistik hingga 17% dari PDB pada 2024.

"Hadirnya layanan LDF akan mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan atau over dimension over load (ODOL). Dengan demikian, kami turut mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan," jabarnya.

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Di samping itu, menurut dia, layanan lintas LDF juga akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya, seperti industri dan perdagangan, sehingga memberikan dampak berantai (multiplier effect), yang positif khususnya di dua titik penyeberangan, sekaligus secara nasional.

Saat ini, ASDP melalui anak usaha PT Jembatan Nusantara mengoperasikan dua lintas rute LDF. 

Pertama, lintas Balikpapan-Pare Pare, yang dilayani dengan Kapal Motor (KM) Madani Nusantara. Lintas ini berjarak 252 mil dengan waktu tempuh selama 23 jam. Kedua, lintas Surabaya-Labuan Bajo dengan menggunakan KM Swarna Bahtera. Jarak yang ditempuh sepanjang 462 mil dengan waktu selama 38 jam.

"Dalam waktu dekat, Jembatan Nusantara juga akan mengoperasikan lintas Surabaya-Ende menggunakan KM Mahkota Nusantara. Rute Surabaya-Ende dengan jarak 575 mil ditempuh selama 58 jam," ujar Shelvy.

Seperti diketahui, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan akusisi terhadap perusahaan swasta penyeberangan swasta terbesar kedua di Indonesia. 

Secara resmi ASDP mengakuisisi PT Jembatan Nusantara pada 22 Februari 2022.

Akuisisi ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan guna memastikan perusahaan tetap sehat dan dapat terus melayani lintas perintis. 

Saat ini total jumlah lintasan sebanyak 311, di mana 70 persen adalah lintasan perintis. Demi mendukung keberlanjutan pelayanan ASDP maka perusahaan memastikan keseimbangan layanan baik lintasan perintis maupun komersial. 

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan amanatnya setelah mengakuisisi PT Jembatan Nusantara (JN) bahwa langkah akuisisi ini membuat ASDP menjadi operator penyeberangan terbanyak di Indonesia bahkan di dunia. 

Melalui akuisisi tersebut, ASDP mendapatkan tambahan sebanyak 53 unit armada dan mengoperasikan enam lintasan LDF. 

Sebagai negara kepulauan, peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan, merupakan sebuah keharusan. 

Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam peningkatan akses layanan penyeberangan.

"Kita berharap akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, melainkan juga mampu meningkatkan daripada kontribusi ASDP kepada negara, dan utamanya untuk masyarakat," katanya.

Sebelum akuisisi, ASDP telah memiliki 166  kapal, dan setelah akuisisi menjadi 219 unit kapal sehingga membuat ASDP menjadi operator penyeberangan dengan jumlah kapal ferry terbanyak di dunia. (omy)