JAKARTA (BeritaTrans.com) - Maskapai Pelita Air dan Citilink sepakat menandatangani perjanjian kerja sama Flight Interruption Manifest (FIM) di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 80.243 Penumpang di Puncak Arus Balik

Ini merupakan wujud komitmen dalam penanganan irregularitypenerbangan.

Teken perjanjian dilakukan Direktur Produksi Pelita Air Affan Hidayat dan Direktur Niaga dan Kargo CitilinkIchwan F. Agus. 

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 82 Ribu Penumpang di Puncak Arus Angleb

Hal ini merupakan usaha dari kedua maskapai BUMN itu, untuk tetap mengutamakan kenyamanan penumpang dalam melakukan perjalanan dengan moda transportasi udara.

Khususnya bagi pelanggan yang terdampak atas irregularity penerbangan dengan melakukan transfer penumpang dari satu maskapai ke maskapai lain jika terjadi kondisi disrupsi penerbangan seperti perubahan jadwal ataupun pembatalan penerbangan. 

Baca Juga:
Jelang Libur Lebaran, Pelita Air Buka Rute Baru Jakarta-Aceh PP

Direktur Utama PT Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan, kerja sama ini tidak hanya akan membawa manfaat baik dari sisi service recovery  bagi kedua maskapai.

"Namun juga diharapkan menjadi suatu sinergi serta kolaborasi positif antara maskapai BUMN dalam memberikan pelayanan pada pelanggan transportasi udara," jelas Dendy. 

Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai menyampaikan, kerja sama ini juga sejalan dengan value Citilink maupun Pelita Air untuk senantiasa memberikan pelayanan yang optimal, hassle-free dan efisien kepada seluruh penumpang.  

“Saat ini Citilink mengoperasikan sedikitnya 90 rute penerbangan dan lebih dari 240 penerbangan setiap harinya sehingga kami optimistis mampu mengakomodasi kebutuhan operasional Pelita Air maupun sebaliknya,” tutur Dewa.

Dia berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan ke depannya akan semakin banyak kerja sama antarkedua maskapai di bidang-bidang lainnya. 

"Pelita Air Service dan Citilink akan terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam seluruh touch point perjalanan," tutup Dewa. (omy)