Kertajati Aerocity Majalengka Jadi Kota Bandara Pertama di Indonesia

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 22/Janu/2023 13:14 WIB
Kawasan Kertajati Aerocity di Majalengka. Bahkan, Ridwan Kamil tawarkan investasi Kawasan Aerocity Kertajati kepada investor Timur Tengah dari UEA /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP Kawasan Kertajati Aerocity di Majalengka. Bahkan, Ridwan Kamil tawarkan investasi Kawasan Aerocity Kertajati kepada investor Timur Tengah dari UEA /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

 MAJALENGKA (Beritatrans.com) - Masyarakat Kabupaten Majalengka harus bangga. Pemerintah terus bersolek mempercantik wilayah tersebut.

Bahkan, Kota bandara pertama di Indonesia tampaknya berada di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Baca Juga:
Bandara Kertajati Terus Upaya Penambahan Rute Penerbangan

Lokasinya berada di kawasan Kertajati Aerocity Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Keryajati.

PT Properti TBK dan PT BIJB Aerocity Development melalui anak usahanya PT PPRO BIJB Aerocity Development yang menjadi pemilik konsesi sekaligus Master Developer Grand Kertajati Aerocity, Cluster Business Park 1 telah menawarkan banyak potensi bisnis yang akan memberikan keuntungan investasi di masa depan.

Baca Juga:
Menhub Tinjau Bandara Internasional Jawa Barat, Persiapan Angkutan Lebaran

"Membeli masa depan, investasi yang menguntungkan," ujar Manager Marketing PT PPRO BIJB AD, Ridwan beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kawasan Kertajati dinilai sebagai zona inti perkotaan. Hal itu didukung oleh pemerintah dengan menetapkan status Kertajati sebagai salah satu zona inti perkotaan Kawasan Rebana Metropolitan.

Baca Juga:
Bandara Kertajati Targetkan Tahun Ini Layani 1,2 Juta Penumpang

Seperti yang tercantum dalam Perpres 87 tahun 2021. Yang mana, semakin menambah keyakinan akan terwujudnya pusat pertumbuhan ekonomi  baru di daerah Jawa Barat bagian timur.

Diharapkan pengembangan metropolitan baru di Kawasan Rebana ini akan mampu meningkatkan pertumbuhan investasi, mengembangkan perekonomian kawasan dan membuka lapangan kerja," ujarnya.

Ridwan menambahkan, kawasan Grand Kertajati Aerocity juga dianggap berada di posisi yang sangat strategis, di antara Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Cirebon.

Grand Kertajati Aerocity terintegrasi langsung baik secara kepemilikan maupun perencanaan dengan bandara terbesar kedua di Indonesia yaitu BIJB.

"Di mana BIJB sendiri sudah memiliki Captive Market baik dari sektor logistik, perjalanan umroh dan haji dan sektor bisnis lainnya," jelas dia.

Hal tersebut, kata Ridwan, membuktikan bahwa kawasan Grand Kertajati Aerocity akan menjadi salah satu faktor pemicu dan pendukung atas peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat khususnya di Kertajati, Kabupaten Majalengka 

Adapun rencana pengembangan di Grand Kertajati Aerocity sendiri, meliputi residential, hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran, rumah sakit, umrah haji center, financial center serta penunjang bandara lainnya.

"Inilah saatnya, berinvestasi dan bergabung menjadi bagian pengembang kota bandara pertama dan terbesar di Indonesia," ujarnya.        (ny/Sumber:PortalMajalengka.com)