Kapal Kargo Tenggelam di Jepang, 18 ABK Hilang

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 25/Janu/2023 14:41 WIB
Penjaga pantai Korea Selatan melakukan operasi pencarian kapal kargo yang tenggelam di perairan antara Korea Selatan dan Jepang, Rabu (25/1/2023). Foto: Penjaga Pantai Korea/via AP PHOTO Penjaga pantai Korea Selatan melakukan operasi pencarian kapal kargo yang tenggelam di perairan antara Korea Selatan dan Jepang, Rabu (25/1/2023). Foto: Penjaga Pantai Korea/via AP PHOTO

TOKYO (BeritaTrans.com) - Sebuah kapal dilaporkan tenggelam di perairan Jepang. Upaya penyelamatan pun dilakukan untuk mencari 18 awak buah kapal (ABK) yang dinyatakan hilang.

Penjaga pantai Jepang mengidentifikasi kapal kargo berbobot 6.651 ton itu sebagai Jintan yang terdaftar di Hong Kong. ABK kapal Jin Tian terdiri dari 14 asal Tiongkok dan delapan dari Myanmar. 

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Empat ABK Tiongkok berhasil diselamatkan otoritas Jepang, sementara sisanya masih terus dicari.

"Pada pukul 07:14 (2214 GMT), empat warga negara Tiongkok telah diselamatkan, tetapi kami masih mencari 18 ABK lain," kata seorang juru bicara penjaga pantai Jepang kepada kantor berita AFP.

Baca Juga:
Usai Pelayanan Angleb di Pelabuhan Panjang, KN Trisula P.111 Pangkalan PLP Tanjung Priok Gelar Pengawasan dan Pengamanan Jalur TSS di Perairan Selat Sunda

"Satu pesawat pencari sudah berada di lokasi, dan dua kapal sedang dalam perjalanan," lanjutnya.

Menurut keterangan otoritas Jepang, kapal kargo Jintan menyampaikan panggilan permintaan bantuan pada Selasa malam, sekitar pukul 23:15 waktu setempat.

Baca Juga:
Mobilitas Masyarakat Babel via Penyeberangan Tembus 40 Ribu Selama Periode Angleb

Saat itu, lokasi kapal berada sekitar 110 kilometer di sebelah barat pulau Danjo yang tidak berpenghuni. Lokasi pulau yang terpencil membuat kapal penjaga pantai Jepang kesulitan mencapainya.

Kapal Jin Tian tenggelam enam menit setelah panggilan darurat.

Insiden ini terjadi di saat hawa dingin melanda sebagian besar Jepang. Di beberapa pulau terdekat dengan lokasi penyelamatan, suhu di siang hari berkisar tiga derajat Celcius. (fhm/sumber:medcom)