Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kabar gembira buat warga ibu kota nih, karena mulai Juli tahun 2023, Kereta LRT Jabodebek bakalan segera beroperasi. Hingga saat ini progress pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 88,4 persen.
Selain itu, pembangunan infrastruktur LRT Jabodebek juga telah selesai dan kini tengah melakukan pengujian LRT di lintas pelayanan satu, dua, tiga, dan juga depo.
Baca Juga:
Pengguna LRT Jabodebek Maningkat 68% pada Peringatan HUT ke-79 TNI di Monas
Sebelum diresmikan, ada baiknya kamu mengetahui fakta mengenai LRT Jabodebek ini mulai dari rute, tarif, jadwal operasi dan kapasitasnya.
Fakta LRT Jabodebek
Baca Juga:
Khusus Akhir Pekan, Tarif LRT Jabodebek Hemat Bikin Libur Makin Seru
Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (26/1/2023), berikut beberapa fakta menarik tentang LRT Jabodebek yang mulai beroperasi pada Juli 2023
Berdasarkan pernyataan dari Menteri Perhubungan (Menhub) LRT Jabodebek memiliki lintasan sepanjang 44 kilometer. Sepanjang lintasan tersebut, dibangun 18 titik pemberhentian. Pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 terdiri dari sejumlah lintasan.
Baca Juga:
KAI Catat Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat pada Triwulan III 2024
Pertama, lintas pelayanan rute Cawang-Cibubur yang dibangun sepanjang 14,8 kilometer, saat ini pembangunannya telah mencapai 93,8 persen. Kedua, ada lintas pelayanan rute Cawang-Dukuh Atas dengan panjang 11 kilometer, pembangunannya saat ini mencapai 84,3 persen. Ketiga, lintas pelayanan rute Cawang-Bekasi Timur dengan panjang 18,4 kilometer, saat ini sudah mencapai 90,9 persen.
Selain ketiga lintasan tersebut, saat ini juga tengah dibangun Depo LRT Jabodebek yang berlokasi di Bekasi Timur. Pembangunannya kini mencapai 44,1 persen.
LRT Jabodebek akan mengoperasikan 31 rangkaian. Dalam setiap rangkaiannya terdiri dari 6 kereta. Dengan jumlah kapasitas tersebut, LRT Jabodetabek mampu mengangkut penumpang mencapai 1.308 orang dalam sekali jalan.
Moda transportasi terbaru ini akan melintas mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27. Nantinya LRT Jabodebek akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA dalam setiap harinya.
Untuk tarif yang akan dipatok bagi penumpang LRT Jabodebek diperkirakan sekitar Rp15.000 dan secara akan progresif bertambah setiap bertambahnya jarak kilometer yang dilewati.
Pihak KAI juga memberikan beberapa pilihan tarif, mulai dari tarif naik Rp3.000 ribu atau Rp5.000 setiap kali jarak bertambah per kilometernya. Peraturan ini sama seperti KRL Commuter Line. Sedangkan untuk tarif dengan jarak paling jauh, diusulkan Rp24.000 sampai dengan Rp25.000.
Kereta ini akan menggunakan sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa mesin.
Walaupun tidak ada masinis, petugas perjalanan yang disebut dengan Train Attendant tetap ada untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dan jika dibutuhkan untuk penanganan dalam kondisi darurat.Kelebihan
LRT Jabodebek menggunakan sistem moving block yang memungkinkan kereta ini beroperasi lebih efektif. LRT dipastikan bergerak tepat waktu dengan jadwal yang lebih sistematis. Karena itulah, LRT mampu mempercepat waktu tunggu atau headway kurang dari tiga menit.
Seluruh stasiun LRT Jabodebek terintegrasi dengan moda transportasi lain Seperti TransJakarta dan Jaklingko, Trans Patriot, KRL Komuter, Kereta Bandara Soekarno-Hatta, dan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Dengan terintegrasi dengan moda transportasi lain dapat memudahkan masyarakat bermobilisasi ke tempat lain. Stasiun LRT tersebar di lokasi strategis mulai dari perumahan perumahan, dunia hingga kawasan bisnis.
Selain itu, sarana LRT dibangun oleh perusahaan dalam negeri, yaitu gabungan drai PT Industri Kereta Api atau INKA dengan PT LEN Industri Persero.(fahmi)