Ayo Segera Daftar, BP3IP Jakarta Buka 6 Jurusan Diklat Kemaritiman

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 27/Janu/2023 18:12 WIB
Diklat BP3IP Jakarta Diklat BP3IP Jakarta

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Seiring dengan visi menjadi lembaga yang mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang transportasi laut, saat ini Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta kembali membuka enam jurus pendidikan dan pelatihan (Diklat) di bidang kemaritiman.

Direktur BP3IP Jakarta, Dr. Ahmad mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan berbagai kontribusi dalam Pengembangan SDM Pelayaran yang profesional dan unggul. 

Baca Juga:
Sukseskan SDG`s 2030, Kampus Kemenhub Perkuat Pengelolaan Aset dan SDM

Untuk itu, BP3IP terus berupayakan memperkuat sektor transportasi laut melalui berbagai diklat kerja sama, yang customized sesuai kebutuhan para stakeholder dan user di sektor kepelabuhanan, terminal, tenaga kerja bongkar muat serta informasi digital kepelabuhanan berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) maupun peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub).

“BP3IP membuka enam Diklat yang dapat diikuti oleh para pelaut, yaitu Penyusunan Recognized Security Organization (RSO), Pelatihan Penanganan dan Pengakutan Barang Curah Padat di Pelabuhan, Pelatihan Penanganan dan Pengakutan Barang Berbahaya di Pelabuhan, dan Marlins Test + Preparition for Seafarer, serta Pelatihan Penanggulangan Pencemaran Tingkat 1, 2 dan 3,” urai Ahmad di Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga:
Gubernur Kepri Melepas Pelayaran Perdana KMP Bahtera Nusantara 03

Dia menguraikan, pada diklat RSO pihaknya akan memberikan pelatihan penyusunan dan asistensi untuk Penilaian Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSA) dan Penilaian Keamanan Kapal atau Ship Security Assessment (SSA). 

Selain itu pada diklat ini para peserta juga akan mendapatkan pelatihan International Maritime Organization (IMO) Model yang berisikan personel fasilitas pelabuhan, perwira keamanan perusahaan, dan internal auditor International Ship and Port Facility Security (ISPS Code).

Baca Juga:
Perwira Transportasi BP3IP Jakarta Siap Dukung Pelayaran Ramah Lingkungan

Ahmad juga menambahkan pada Pelatihan Penanganan dan Pengakutan Barang Berbahaya di Pelabuhan para perserta akan mendapatkan pengenalan, ketentuan, prosedur dan konstruksi serta pengujian packing tentang The International Maritime Dangerous Goods (IMDG). 

"Selain itu kami juga akan memberikan pendidikan terkait angkutan laut dan klasifikasi barang berbahaya," ungkapnya.

Untuk Pelatihan Penanganan dan Pengakutan Barang Curah Padat di Pelabuhan, pihaknga akan melatih para peserta tentang tata cara dan penanangannya saat bahan curah padat sebelum dimuat diatas kapal.

Selain itu di diklat ini juga akan diajarkan tugas dan tanggungjawab dari pihak yang terlibat dalam penangangan dan pengangkutan barang curah padat. 

Sedangkan Marlins Test + Preparition for Seafarer merupakan pelatihan maritime english bagi para pelaut yang akan mengikuti test maritime english guna mendapatkan sertifikat yang berlaku internasional dan diminta oleh perusahaan pelayaran sebagai salah satu syarat menjadi pelaut di perusahaannya

Terakhir, kata Ahmad, untuk Pelatihan Penanggulangan Pencemaran terbagi atas tiga tingkatan. 

Di mana pada setiap tingkatannya para lulusan akan mendapat kompetensi yang beragam. Untuk tingkat 1, akan mampu menjadi First Responder untuk kesiapan menanggulangi tumpahan minyak. 

"Lalu pada tingkat 2 peserta diharapkan akan mampu menjadi Supervisor dan On Scene Commander untuk mengawasi operasi dan perencanaan tumpahan minyak," ujarnya. 

Pada tingkat 3, peserta akan mampu menjadi Administrator dan Senor Manger untuk membentuk landasan, melakukan dan mengelola respon yang efektif jika terjadi tumpahan minyak.

Dengan enam diklat ini, BP3IP Jakarta bisa ikut berpartipasi dalam memenuhi kebutuhan SDM yang up to date terhadap perkembangan zaman dan industrI 4.0. 

"Kami terus mengupayakan selalu pengembangan sarana dan prasarana, terdapat 42 laboratorium dan simulator yang siap menunjang kebutuhan dalam pengembangan SDM Pelayaran,” tutup Ahmad. (omy)