Stasiun Rangkasbitung Bakal Direvitalisasi Lebihi Jatinegara

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 23/Feb/2023 13:02 WIB
Jalur KA di Stasiun Rangkasbitung. Jalur KA di Stasiun Rangkasbitung.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Stasiun Rangkasbitung di Lebak, Banten, akan direvitalisasi tahun ini. Bangunannya akan lebih besar dari Stasiun Jatinegara.

"Kita tingkatkan, pola areanya kan tanah kita tingkatan jadi dua lantai. Diperkirakan akan lebih besar dari Stasiun Jatinegara," kata Kasi Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Alexander Reinhard di Rangkasbitung, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga:
KAI Commuter Bagi-bagi Paket Makan Sahur di Stasiun Bogor dan Stasiun Rangkasbitung

Alex mengatakan Stasiun Rangkasbitung merupakan stasiun pemberhentian KRL terakhir dari Stasiun Tanah Abang. Stasiun ini juga digunakan warga yang hendak menggunakan kereta api lokal ke Merak.

Nantinya, ada sembilan jalur kereta di stasiun ini. Jalur itu meliputi trek KRL, kereta lokal, stabling, dan depo.

Baca Juga:
Menhub Pantau Pengembangan Stasiun Rangkasbitung dan Maja via Udara

Stasiun Rangkasbitung juga bakal terhubung ke Terminal Sunan Kalijaga. Jalur kereta Rangkasbitung-Pandeglang juga akan diaktifkan kembali.

"Iya itu nanti, kita tingkatkan dulu stasiunnya (Rangkasbitung) baru setelah itu kegiatan reaktivasi jalur Rangkas-Labuan," tuturnya.

Baca Juga:
Alami Peningkatan, KRL Tujuan Rangkasbitung Layani Lebih 19 Ribu Penumpang Per Hari

"Intermoda agar pengguna kereta api bisa melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum desa dan kota," sambungnya.

Alex mengatakan pembangunan sudah berjalan sejak 2022. Pembangunan akan dilanjutkan lagi tahun ini dengan perkirakan anggaran Rp 285 miliar.

"Rencananya memang pembangunan Stasiun Rangkasbitung akan dilaksanakan tahun ini. Tahun lalu tahap satu sudah kami lakukan menggunakan APBN. Sekarang menggunakan SBSN jadi secara multiyears dari 2023 akan sampai tahun 2024," jelasnya.

Asisten Daerah II Lebak, Ajis Suhendi, mengatakan Pemkab Lebak mendukung rencana revitalisasi Stasiun Rangkasbitung. Dia meminta ada unsur kearifan lokal di area stasiun sebagai ciri khas daerah.

"Gimana caranya mengakomodir kearifan lokal baik itu bentuk atau ornamennya. Tadi kan disebutkan leuwit Baduy, batik Lebak, bisa ditempatkan di sana sehingga ketika kita melihat tanpa membaca pun sudah tahu kalau ini di Rangkasbitung," kata Ajis.

Ajis berharap pembangunan stasiun tersebut bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke Lebak. Pemkab Lebak juga akan membenahi area di sekitar stasiun agar tidak kumuh.

"Ketika turun melihat pasar yang semrawut kan PR (pekerjaan rumah) kita yang harus dibenahi, stasiun bagus tapi masuk ke lingkungan luarnya begitu kan nggak enak juga. Ya secara bertahap kita tata, terminalnya juga," jelasnya. (Fhm)