Motor dan Mobil Listrik Mengaspal, Indonesia Hemat 165.000 KL BBM

  • Oleh : Dirham

Selasa, 07/Mar/2023 16:07 WIB
Pengunjung melihat motor lawas yang di konversi menjadi motor listrik pada booth PLN dalam ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 Pengunjung melihat motor lawas yang di konversi menjadi motor listrik pada booth PLN dalam ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah berencana memberikan bantuan kepada masyarakat untuk pembelian unit Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Terdapat dua kategori pemberian bantuan ini yaitu untuk 200.000 unit motor listrik baru, dan 50.000 unit untuk sepeda motor konversi.

Kepala CFESD INDEF Abra El Talattov menilai rencana pemerintah tersebut tentunya memiliki dampak positif. Apalagi, kondisi di sektor transportasi saat ini sangat bergantung dengan bahan bakar fosil, sedangkan pemenuhan 70% BBM RI berasal dari impor.

Ditambah lagi, jumlah motor berbahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sendiri saat ini jumlahnya mencapai 8,7 juta unit. Artinya dengan adanya tambahan 250 ribu unit motor listrik akan cukup membantu dalam menekan impor BBM.

"Ketika pemerintah berikan insentif diharapkan dari 8,7 juta motor berbasis fosil ini bisa dapat digantikan dengan motor berbasis listrik. Memang ada potensi-potensi penghematan yang diperoleh pemerintah kalau dari versi pemerintah ada 165 ribu kilo liter BBM yang bisa dihemat dari adanya motor listrik," ujar Abra, Selasa (7/3/2023).

Abra pun mempunyai simulasi besaran potensi penghematan dari kompensasi BBM jenis Pertalite apabila motor BBM beralih ke kendaraan listrik. Menurutnya bila satu motor listrik mengkonsumsi sekitar 2,2 kWh per hari, maka kurang lebih per tahunnya per motor akan mengkonsumsi listrik 660 kWh.

"Kalau dikali 250 ribu unit kurang lebih total potensi penjualan listrik dari 250 ribu unit itu sekitar 165 MWh itu setara 280 miliar per tahun ini. Di satu sisi memberikan dampak positif terhadap tambahan penjualan listrik. Di sisi lain ini bisa mengurangi pemakaian bbm sebesar 165 ribu kilo liter itu setara kompensasinya Rp 165 miliar," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana berharap dengan adanya program konversi motor BBM ke motor listrik, paling tidak masyarakat dapat menghemat pengeluaran Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 2,77 juta per tahun.

Baca: Subsidi Mobil Listrik Meluncur, Luhut Langsung Kontak Tesla
"Pada sisi konsumen misalnya atau pengguna motor sendiri itu perhitungan kita paling tidak misalkan saya punya motor BBM terus dikonversi itu hitungan kita kurang lebih Rp 2,77 juta per tahun," ujar Rida dalam Konferensi Pers, Senin (6/3/2023).

Di samping itu, dengan adanya program konversi ini, pemerintah juga dapat menghemat anggaran sebesar Rp 32,7 miliar per tahun. Ini didapatkan dari BBM Pertalite yang selama ini disubsidi pemerintah.

Tak hanya itu, penggunaan motor listrik menurut Rida juga dapat meningkatkan penjualan listrik PT PLN (Persero). Setidaknya konsumsi listrik diperkirakan bakal melonjak hingga 15,2 Gwh per tahun.

"Di sisi lain karena kita mengurangi konsumsi BBM di perkotaan akan mengurangi emisi GRK dan kita perkirakan akan terjadi kurang lebih 0,03 juta ton ini hanya motor dan kemudian yang paling penting akan menciptakan lapangan kerja baru diantaranya adanya bengkel bengkel khusus untuk program konversi," kata dia. (ds/sumber CNBCIndonesia.com)