Ditjen Hubud-IATA Kolaborasi Gelar Workshop Operational Safety Audit

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 10/Mar/2023 09:51 WIB
Direktur DKUPPU Mauluddin Direktur DKUPPU Mauluddin

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan dan International Air Transport Association (IATA) berkolaborasi dalam workshop bertajuk IATA - DGCA Indonesia Safety Workshop 2023 yang digelar selama dua hari, 8-9 Maret 2023 di kantor Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Tangerang, Banten. 

Baca Juga:
Ditjen Hubud Kawal Keselamatan Penerbangan di Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo

Hadir mewakili Ditjen Hubud Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (KPPU), M. Mauludin.  

Turut hadir juga Regional Vice President IATA Asia Pacific, Mr. Philip Goh, serta perwakilan dari produsen pesawat udara seperti Boeing, Airbus, dan ATR, perusahaan asuransi dan finansial Gallagher Aerospace dan Marsh Advisory-Asia, Indonesia National Air Carriers Association (INACA), maskapai penerbangan di Indonesia, serta stakeholder penerbangan lainnya. 

Baca Juga:
Penerbangan Pelita Air Sempat Tertunda Dampak Candaan Bom, Ditjen Hubud Buka Suara

"Workshop ini diselenggarakan dalam rangka kolaborasi dan kerja sama antarstakeholder penerbangan domestik dan asing yang diselenggarakan dengan melakukan diskusi, tanya jawab serta saling berbagi informasi dan ide bagaimana meningkatkan keselamatan penerbangan," ujar Mauludin. 

Isu-isu yang menjadi topik diskusi yaitu penerapan program keselamatan nasional, peningkatan sistem pengawasan penerbangan, penguatan komunikasi serta koordinasi antara maskapai dengan otoritas penerbangan dan berbagi data keselamatan penerbangan. 

Baca Juga:
Tingkatkan Keselamatan Penerbangan, INACA dan Airbus Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi bagi Pilot

“Dalam workshop ini kami bebagi informasi dan pengalaman meningkatkan keselamatan penerbangan, khususnya saat menghadapi kondisi kritis seperti saat pandemi Covid-19 dan diharapkan workshop menghasilkan gagasan dan solusi, yang berdampak positif terhadap penerapan program keselamatan penerbangan nasional,” ungkapnya.

Pada masa kritis seperti pandemi Coivd-19 lalu, sangat berpengaruh terhadap kesinambungan bisnis penerbangan dengan meningkatnya biaya operasional penerbangan, namun di satu sisi keselamatan penerbangan tetap menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh stakeholder penerbangan. 

"Ini dianggap penting untuk melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder penerbangan baik nasional maupun global," kata dia. 

Salah satunya kolaborasi Ditjen Hubud dan IATA melalui IATA Operational Safety Audit (IOSA). 

"Kami akan berbagi data dan informasi terkait aspek yang dibutuhkan untuk peningkatan keselamatan penerbangan nasional dan global,” tutur dia. 

Dalam kesempatan yang sama Mr. Philip Goh menyampaikan apresiasinya kepada Ditjen Hubud atas terselenggaranya kegiatan tersebut. 

“Saya berterimakasih kepada Ditjen Hubud atas kesempatan dan dukungan dalam rangka meningkatkan keselamatan penerbangan baik nasional dan global. Saya berharap kegiatan ini selanjutnya dapat dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan,” kata Philip. 

Ke depannya, kolaborasi ini dapat membentuk skema kerja sama yang  baik antar stakeholder penerbangan sehingga secara efisien dapat membantu mewujudkan sistem transportasi udara yang selamat, aman, dan nyaman. (omy)