Bengkel KRL di Stasiun Solo Jebres Mulai Beroperasi Bulan Depan

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 11/Mar/2023 09:46 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Depo perawatan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Solo Jebres kelar dibangun. Rencananya, mulai beroperasi bulan depan, setelah diserahterimakan ke Balai Perawatan Perkeretaapian. Nantinya, perawatan semua KRL bakal dipusatkan di depo ini. Sebelumnya, perawatan dilakukan di stabling Stasiun Solo Jebres dan Stasiun Klaten.

“Fasilitas di Depo Solo Jebres jauh lebih lengkap ketimbang di dua tempat itu. Ke depannya perawatan dipusatkan di sini semua. Harapan kami, tahun ini sudah serah terima dan segera digunakan untuk perawatan KRL. Karena sudah ada beberapa KRL yang harus masuk ke masa pemeliharaan tahunan,” ungkap PPK Kegiatan Pengembangan 3 Kementerian Perhubungan Albertus Dito kepada wartawan saat site visit di Depo Solo Jebres, Kamis (9/3/2023).

Dito menyebut pembangunan Depo KRL ini paralel dengan pekerjaan gardu dan listrik aliran atas (LAA) Solo Balapan-Solo Jebres. Sekaligus penataan track layout Solo Jebres. Total investasinya, senilai Rp 349,5 miliar yang bersumber dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Pembangunan dimulai pada akhir 2020 dan rampung pada Desember 2022.

“Jalur, bangunan depo, LAA, persinyalan semuanya sudah pengujian pertama, sudah safety assessment juga. Jaminan bahwa semua prasarana tersebut laik operasi,” sambungnya.

Bagian depo terdapat jalur 6 untuk pencucian kereta, jalur 7 dengan kapasitas 13 kereta, dan jalur 8 dengan kapasitas 14 kereta untuk perawatan. Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Standar Tempat dan Peralatan Perawatan Sarana Perkeretaapian. Area depo terdiri dari bangunan sarana sebagai area utama perawatan KRL, bangunan kantor untuk kegiatan administrasi, ruang peralatan dan penyimpanan suku cadang.

“Kami juga sediakan bangunan untuk ruang istirahat, ruang pelayanan kesehatan, area ibadah, dan tempat pengolahan air bersih. Terdapat peron, kolong untuk perawatan sisi bawah kereta, anjungan perawatan sisi atas, dan area workshop,” jelasnya.

Tak hanya itu, Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Semarang juga melakukan pengadaan peralatan perawatan KRL. Yakni peralatan angkat komponen, pesawat angkut, peralatan angkat sarana. Ambil contoh, lifting jack berfungsi mengangkat body kereta, overhead crane 2×7,5 ton dan 1×3 ton.

“Pembangunan Depo KRL Jebres ini merupakan salah satu lingkup pekerjaan elektrifikasi Solo Balapan-Solo Jebres-Palur selama 2020-2022. Ini lanjutan dari elektrifikasi Jogjakarta-Solo Balapan pada 2019-2021. Maret 2021, konektivitas angkutan KA perkotaan ini diresmikan Presiden Joko Widodo. Animo masyarakat Jogja dan Solo sangat bagus, waktu ada aturan pembatasan perjalanan, konektivitas ini bisa mengangkut 1,7 juta penumpang,” pungkas Kepala BTP Semarang Putu Sumarjaya. (fhm/sumber:radarsolo)