SCI: Optimalkan Potensi Angkut 1, 35 Juta Ton Ikan, Pelabuhan Benoa Perlu Dikembangkan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 14/Mar/2023 11:42 WIB
Setijadi Setijadi

BANDUNG (BeritaTrans.com) - CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan Pelabuhan Benoa Denpasar Bali merupakan lokasi strategis sebagai hub logistik perikanan tangkap untuk wilayah Bali dan sekitarnya, termasuk Nusa Tenggara dan selatan Pulau Jawa. 

"Pelabuhan Benoa bisa sekaligus dikembangkan baik untuk pariwisata maupun perikanan," ujar Setijadi di Bandung, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga:
Pantau Langsung Pelabuhan Sanur, Operasional Aman dan Kondusif

Dia menjelaskan, empat pertimbangan SCI, merekomendasikan pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai hub logistik perikanan itu.

Pertama, Pelabuhan Benoa dekat dengan fishing ground. Pelabuhan ini berada di tengah Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) 573 yang meliputi perairan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga sebelah selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat, dan Laut Lepas (Samudera Hindia). 

Baca Juga:
Bank Dunia Sebut Performa Logistik Indonesia Anjlok 17 Peringkat

Berdasarkan data Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan, potensi WPP-RI itu pada tahun 2022 sebesar 1.338.442 ton dan merupakan WPP terbesar kedua setelah WPP-RI 718 sebesar 2.637.565 ton. 

Kedua, Pelabuhan Benoa dekat dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai, hanya berjarak 6,4 km.

Baca Juga:
SCI Bersama Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Bersinergi untuk Kompetensi SDM

"Hal ini memudahkan pengiriman ikan ke luar negeri, terutama untuk ikan dalam kondisi hidup yang bernilai tinggi," ungkapnya.

Ketiga, industri perikanan di Benoa telah berkembang. Dari 88 Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Bali, 38 di antaranya berada di Benoa dan mempunyai kapal penangkap ikan sendiri.

Keempat, rencana dan dukungan yang kuat dari Dinas Kelautan dan Perikanan maupun Pemerintah Provinsi Bali secara umum. 

"Pemerintah Provinsi Bali berencana mengembangkan sektor perikanan sebagai salah satu sektor unggulan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor pariwisata," tutur dia.

Pada tahun 2020, perekonomian wilayah Bali dan Nusa Tenggara terkontraksi sebesar 5,02 persen, terutama karena ketergantungan terhadap sektor pariwisata yang terdampak Pandemi Covid-19.

"Selain apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali, SCI juga mengapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), terutama kepada Direktorat Logistik, Ditjen Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP)," beber Setijadi.

Mereka kata dia, terus berupaya mendukung pengembangan sektor perikanan di berbagai wilayah.

Direktorat Logistik PDSPKP KKP memberikan dukungan antara lain dalam pengembangan sarana dan prasarana logistik perikanan, serta memfasilitasi pertemuan antara para pelaku perikanan, penyedia jasa logistik perikanan, operator fasilitas/infrastruktur logistik, pemerintah daerah setempat, dan pihak-pihak terkait lainnya. (omy)