BNI Dukung Kebijakan Subsidi Motor Listrik Pemerintah

  • Oleh : Naomy

Selasa, 21/Mar/2023 21:54 WIB
Motor listrik Motor listrik

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai pioneer green banking menyambut baik kebijakan pemerintah terkait subsidi untuk kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) khususnya motor listrik yang resmi diberlakukan Senin (20/3/2023). 

Baca Juga:
BNI Siapkan Posko Mudik, Fasilitasi Istirahat Pemudik

"Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia," jelas Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo.

BNI melalui BNI Finance siap mendukung kebijakan pemerintah tersebut dengan menyediakan fasilitas kredit yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat.

Baca Juga:
BNI Meriahkan Mudik Bersama BUMN 2023, Siapkan 42 Bus

"Guna mendukung penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, BNI Finance siap menyediakan fasilitas kredit dengan bunga rendah dan persyaratan yang mudah dipenuhi oleh masyarakat. Dengan uang muka mulai dari 10% dan jangka waktu kredit sampai dengan 5 tahun," ujar Okki.

Pemerintah resmi memberlakukan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta per unit untuk satu juta motor listrik baru dan konversi untuk dua tahun kedepan. 

Baca Juga:
Sudah Ada 14 Merek, Menhub Minta Produsen Gencar Produksi Kendaraan Listrik

Total anggaran yang dialokasikan pemerintah mencapai Rp 7 triliun di mana sebanyak Rp1,75 triliun untuk tahun ini dan Rp5,25 triliun pada 2024.

Rinciannya, pada 2023 subsidi akan diberikan untuk 200 ribu unit motor listrik baru dan 50 ribu unit motor konversi.

Sedangkan pada 2024, subsisi akan diberikan untuk 600 ribu unit motor listrik baru dan 150 ribu unit motor konversi. 

"Saat ini, BNI telah mempersiapkan diri menyambut para pelanggan yang berminat membeli kendaraan listrik dengan memperluas jaringan kerjasama dengan produsen kendaraan dan dealer-dealer resmi kendaraan listrik di Indonesia," bebernya.

Untuk menerima subsisi pemerintah, konsumen harus memenuhi kriteria tertentu, seperti menjadi penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan produktif usaha mikro (BPUM), dan bantuan subsidi upah, serta penerima subsidi listrik 450VA hingga 900VA. 

"Sedangkan untuk penerima subsidi motor konversi, tidak ada kriteria khusus dan siapa pun bisa menggunakan subsidi itu," tutur dia.

Sementara untuk syarat kendaraan motor listrik yang mendapatkan subsidi, yaitu harus diproduksi di Indonesia dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%. 

Syarat lainnya, produk motor listrik yang mendapatkan bantuan harus diberikan persyaratan tidak menaikkan harga jual selama masa pemberian bantuan pemerintah tersebut. 

Okki mengatakan, BNI berkomitmen terus mendukung upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan melalui inovasi dan solusi pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

"Kami percaya bahwa kendaraan listrik akan menjadi tren di masa depan dan BNI akan selalu siap memberikan dukungan kepada para pelanggan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang lebih hijau dan berkelanjutan," pungkasnya. (omy)