Angkasa Pura II Siapkan Skenario Keselamatan Paling Optimal di 20 Bandara di Periode Angleb

  • Oleh : Naomy

Rabu, 22/Mar/2023 15:07 WIB
Diskusi Forwahub dan Operator bandara serta Navigasijelang Angkutan Lebaran Diskusi Forwahub dan Operator bandara serta Navigasijelang Angkutan Lebaran

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura II siapkan skenario keselamatan paling optimal di 20 Bandara keloaannya.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kondisi cuaca meski diprediksi tidak se-ekstrem saat penerbangan di periode libur Natal dan Tahun Baru lalu.

Baca Juga:
Trafik penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Naik 5% di Periode Angleb

"Tentu saja kita tidak bisa lengah, harus persiapkan skenario safety yang paling optimal, sehingga pergerakan pesawat dan penumpang baik datang dan keluar dari bandara security dan safetynya terjamin," tegas Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Airnav Indonesia, BMKG, dan instansi lain, berjalan dengan intens.

Baca Juga:
Ini 3 Indikator Bikin Angleb di Bandara Angkasa Pura II Sukses

Selain persiapkan angkutan mudik, menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan, berkaitan dengan antisipasi arus balik.

"Arus balik lebih spesifik karena biasanya ada kemungkinan dalam kondisi traffic tinggi bisa terjadi stranded passenger dll," ungkapnya.

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

Dia juga memastikan agar transportasi darat dari dan menuju bandara juga harus optimal.

"Terakhir yang perlu kita antisipasi selama angleb berkaitan dengan extra flight. Sampai hari ini kita belum menerima angka pasti dari kemenhub. Perkiraan kami kalau mengambil data historis lebaran 2022, angka extra flight kita di kisaran 400-500 selama periode angleb, kurang lebih sama pada tahun ini," kata dia.

Konsekuensinya itu tentu saja kata Awaluddin, antisipasi jam operasi bandara. Bersama dengan Airnav pihaknya akan mengconsider itu bersama-sama.

Prinsipnya kapasitas, fleksibilitas akan menjadi prioritas. Hal itu karena untuk hal-hal tertentu, kebutuhan masyarakat ini berangkat dari konsep suplai demand nya itu akan terjadi dinamika yang cukup tinggi.

Dengan begitu, akan dilakukan mengantisipasi secara lebih baik lagi. (omy)