Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura II siapkan skenario keselamatan paling optimal di 20 Bandara keloaannya.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kondisi cuaca meski diprediksi tidak se-ekstrem saat penerbangan di periode libur Natal dan Tahun Baru lalu.
Baca Juga:
Bandara Husein Sastranegara Bersama Stakeholder Berkomitmen Terus Jaga Kualitas Layanan
"Tentu saja kita tidak bisa lengah, harus persiapkan skenario safety yang paling optimal, sehingga pergerakan pesawat dan penumpang baik datang dan keluar dari bandara security dan safetynya terjamin," tegas Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Airnav Indonesia, BMKG, dan instansi lain, berjalan dengan intens.
Baca Juga:
MTI: Angkasa Pura II Miliki Agility Tinggi
Selain persiapkan angkutan mudik, menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan, berkaitan dengan antisipasi arus balik.
"Arus balik lebih spesifik karena biasanya ada kemungkinan dalam kondisi traffic tinggi bisa terjadi stranded passenger dll," ungkapnya.
Baca Juga:
Dahsyat, Angkasa Pura II Cetak Pendapatan Usaha Rp2,75 Triliun di Kuartal 1 Tahun ini
Dia juga memastikan agar transportasi darat dari dan menuju bandara juga harus optimal.
"Terakhir yang perlu kita antisipasi selama angleb berkaitan dengan extra flight. Sampai hari ini kita belum menerima angka pasti dari kemenhub. Perkiraan kami kalau mengambil data historis lebaran 2022, angka extra flight kita di kisaran 400-500 selama periode angleb, kurang lebih sama pada tahun ini," kata dia.
Konsekuensinya itu tentu saja kata Awaluddin, antisipasi jam operasi bandara. Bersama dengan Airnav pihaknya akan mengconsider itu bersama-sama.
Prinsipnya kapasitas, fleksibilitas akan menjadi prioritas. Hal itu karena untuk hal-hal tertentu, kebutuhan masyarakat ini berangkat dari konsep suplai demand nya itu akan terjadi dinamika yang cukup tinggi.
Dengan begitu, akan dilakukan mengantisipasi secara lebih baik lagi. (omy)