Gandeng Air New Zealand, Kemenparekraf Kenalkan Tren Baru Pariwisata Bali Pascapandem

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 31/Mar/2023 07:24 WIB
Pesawat Air New Zealand di Bandara Ngurah Rai, Bali Pesawat Air New Zealand di Bandara Ngurah Rai, Bali


JAKARTA, (BeritaTrans.com) - Menggandeng Air New Zealand, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar aktivitas wisata pengenalan kepada stakeholders terkait untuk manggaungkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke pasar Selandia Baru. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan program kolaboraksi ini dijalin  menyambut baik pengoperasian kembali rute Auckland - Denpasar oleh maskapai Air New Zealand setelah vakum selama tiga tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Menparekraf Sebut "Sumarak Ramadhan 2024" Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

"Kami menargetkan peningkatan jumlah dan kualitas wisatawan mancanegara, dengan tetap menghargai masyarakat lokal, meningkatkan lama tinggal, mengeksplorasi destinasi, dan mendorong spending lebih banyak," jelas Menparekraf Sandiaga di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Pasar Selandia Baru menurutnya potensial untuk pariwisata Indonesia. Data sebelum pandemi menunjukkan bahwa lenght of stay wisatawan Selandia Baru rata-rata sekitar 10,13 hari dan average spending per arrival (ASPA) menyentuh angka 1.376 dolar AS. 

Baca Juga:
Kemenparekraf Bersama KAI dan Astindo Hadirkan "Bundling Paket Wisata Kereta Api"

"Angka ini setara dengan wisatawan Eropa yang terkenal royal berbelanja saat berwisata," ungkapnya.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini berharap pada fase berikutnya wisatawan Selandia Baru tidak hanya berhenti sampai di Bali saja. 

Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Pengembangan Wisata Mangrove Pangkal Babu Jambi

"Melalui kampanye ‘Bali Add-on’ kami juga mengundang semua turis untuk menambah satu destinasi pulau lain pada kunjungan berikutnya, seperti Labuan Bajo, Mandalika Lombok, dan Borobudur yang secara proximity tergolong dekat dengan Bali," ujar Ni Made.

Hal ini sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi untuk mempromosikan 5 DSP (Destinasi Super Prioritas) kepada fokus pasar wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.

Ni Made juga menekankan pentingnya aspek konektivitas untuk pemulihan sektor pariwisata. "Demand ke Indonesia makin meningkat dengan cepat. Dan kami bekerja dengan mitra maskapai udara asing seperti Air New Zealand agar membuka kembali rute serta mengisi kapasitas penumpang setidaknya sampai pada tingkat masa sebelum pandemi."

Sementara, Air New Zealand’s Chief Customer and Sales Officer, Leanne Geraghty mengatakan, Bali adalah destinasi yang sesuai untuk bermacam tipe turis. 

Baik yang mencari kehangatan pantai tropis, keluarga yang ingin berpetualang atau pasangan yang mendambakan nuansa romantis dan damai.

"Bali adalah salah satu rute paling populer, dengan lebih dari 17 ribu wisatawan terbang ke Denpasar pada 2019. Kami sangat senang bisa menghubungkan kembali para Kiwis (masyarakat Selandia Baru) dengan destinasi liburan teratas ini, yang merupakan rute seasonal internasional terakhir yang kami operasikan kembali pascapandemi," ujar Leanne.

Dalam program kolaborasi bertema "Wellness & Sustainability"  terdiri dari tiga media besar di Selandia Baru yakni New Zealand Herald, Stuff, Newshub dan satu in house media maskapai Air New Zealand yaitu Kia Ora Magazine. 

Kegiatan yang berlangsung pada 29 Maret - 2 April 2023 ini dikemas dalam aktivitas wisata tematik untuk memberikan first hand experience dari destinasi Bali yang berbeda pascapandemi.

Pada program wisata pengenalan ini, para peserta dibawa dalam kegiatan waste tour dan awellness experience. Dari mulai kelas yoga, membuat jamu, hingga sound healing di Desa Potato Head. 

Selain itu, mereka juga dibawa menjelajah wilayah Bangli dengan Air Terjun Tukad Cepung yang terkenal sangat fotogenic sebagai destinasi utamanya. 

"Kemudian, tidak lengkap rasanya mengunjungi Bali tanpa merasakan sentuhan budayanya," ungkap Ni Made. 

Karena itu, para peserta diajak menyusuri siklus hidup orang Bali sejak lahir hingga meninggal dengan berbagai ritual dan upacara adat di Samsara Living Museum, Karangasem. Suguhan budaya yang tidak kalah menarik tentu pengalaman menyaksikan tari kecak berlatarbelakang matahari terbenan di Uluwatu.

Ada pula aktivitas kelas masak, sebagai upaya mendukung program Indonesia Spice Up The World, harapannya lewat aktivitas ini exposure terhadap bumbu rempah dan gastronomi Indonesia mendapatkan highlight dalam tulisan, artikel, ataupun pemberitaan yang dihasilkan para peserta sebagai bentuk kontraprestasi keikutsertaan dalam program kolaboraksi ini. 

Agar kontraprestasi ini bisa optimal, Kemenparekraf berupaya memastikan agar semua peserta merasa nyaman dan mendapatkan pelayanan terbaik khas Indonesia khususnya Bali. 

Perjalanan yang penuh dengan pengalaman menyenangkan ini akan ditutup dengan sempurna melalui treatment spa terbaik. Serta pengalaman menginap di akomodasi berkelas, Alila Manggis Karangasem dengan panorama alam mempesona.

Untuk pengoperasian kembali rute Auckland - Denpasar (PP) sendiri akan menggunakan kode penerbangan NZ 64/NZ 65 dengan armada pesawat wide body 787-9 Dreamliner berkapasitas 302 seats, akan mulai beroperasi perdana pada 29 Maret 2023 hingga rute seasonal ini berakhir pada 27 Oktober 2023.

Frekuensi penerbangan sebanyak tiga kali sepekan pada Rabu, Jumat, dan Minggu serta estimasi waktu ketibaan di Denpasar pada 16.20 WITA dan keberangkatan pada 17.30 WITA. (omy)