Penerbangan Perintis Perdana Kargo Korwil Oksibil Papua Dimulai

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 01/Apr/2023 14:34 WIB
Penerbanhan kargo perintis Penerbanhan kargo perintis


JAKARTA (BeritaTrans.com) – Penerbangan perintis angkutan udara kargo untuk Koordinator Wilayah (Korwil) Oksibil dimulai hari ini (1/4/2023). 

Penerbangan perintis kargo ini akan dilayani oleh operator penerbangan PT Trigana Air Service dan PT Nasional Global Aviasi. 

Baca Juga:
Monitoring Arus Balik Lebaran 2024, Dirjen Perhubungan Udara Apresiasi Semangat Karyawan AirNav

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni menyampaikan enerbangan perintis kargo ini tentunya sangat membantu pengiriman dan pendistribusian barang-barang di Korwil Oksibil, dan sangat ditunggu oleh masyarakat.

Penerbangan perintis kargo melayani rute penerbangan Merauke-Oksibil oleh Trigana Air Service. Sedangkan Rute penerbangan Oksibil menuju 10 Distrik yaitu Teraplu, Okbibab, Borme, Diphikin, Waieme (Tauban), Kawor, Aboy, Tinibil, Bime dan Batom) dioperasikan oleh PT Nasional Global Aviasi

Baca Juga:
ICAO Berkunjung ke Jakarta, Bahas Peluang Kerja Sama Bidang Penerbangan Sipil

"Sebelumnya dijadwalkan penerbangan perintis kargo ini akan dimulai pada minggu ke-4 Maret, akan tetapi karena bertepatan dengan jadwal maintenance pesawat, maka baru bisa dioperasikan awal April," ujar Kristi,. 

Untuk memenuhi target realisasi frekuensi penerbangan maka jadwal semula dua kali dalam seminggu menjadi empat kali dalam seminggu, khusus untuk rute penerbangan Merauke – Oksibil.
 
“Kami berharap operator penerbangan dapat melaksanakan program penerbangan angkutan udara perintis ini sesuai kontrak kerja yang telah disepakati pada akhir Desember 2022 dengan memprioritaskan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan,” bebernya.

Baca Juga:
Ditjen Hubud Gelar Mudik Inklusi Ramah Disabilitas

Menurut Kristi, dalam menjalankan program angkutan udara perintis ini tidak mudah. Banyak tantangan yang dihadapi seperti masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kualifikasi khusus di remote area/daerah pegunungan.

Selain itu, terbatasnya jumlah pesawat, kondisi keamanan dan teknis bandara, dan termasuk juga faktor alam seperti cuaca buruk dan bencana alam.
 
"Tantangan akan selalu ada, namun berkat kolaborasi dan sinergitas bersama Kementerian/Lembaga terkait, serta dukungan Pemerintah Daerah dan pihak keamanan TNI/Polri, operasional penerbangan angkutan udara perintis dapat berjalan," imbuhnya.

Kristi berharap dengan adanya penerbangan perintis kargo ini dapat membantu penurunan disparitas harga serta pemerataan pembangunan dalam meningkatkan perekonomian, taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. (omy)