Oleh : Naomy
KETAPANG (BeritaTrans.com) - Demi kelancaran pelaksanaan Angkutan Lebaran di sektor penyeberangan khususnya di Ketapang, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mendorong pemudik reservasi tiket via ferizy lebih awal.
Ajakan itu mengemuka saat digelar rapat koordinasi membahas Kesiapan Sarana dan Prasarana Masa Angkutan Lebaran 2023 dengan sejumlah stakeholder.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, selain lintasan Merak-Bakauheni yang menjadi favorit dalam layanan Angkutan Lebaran, lintasan Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali diperkirakan juga akan mengalami peningkatan arus kendaraan dan penumpang.
"Lintasan Ketapang-Gilimanuk ini juga favorit kedua, mengingat selain arus mudik dari Bali ke Pulau Jawa, berbarengan juga dengan arus liburan ke pulau Dewata. Tidak hanya arus berangkat atau mudik, tetapi juga arus baliknya," ujarnya Jumat (7/4/2023).
Baca Juga:
ASDP Berlakukan Tarif Tiket Baru di Lintasan Galala - Namlea dan Hunimua - Waipirit Ambon
Sebagai antisipasi, lanjutnya, ASDP berencana memobilisasi kapal berukuran besar yakni KMP Jatra II yang telah direlokasi dari Merak ke Ketapang.
KMP Jatra II saat ini melayani layanan penyeberangan jarak jauh (long distance ferry/LDF) Ketapang-Lembar.
"Sebagai antisipasi, kami sedang menyiapkan KMP Jatra II untuk mendukung arus mudik dan balik Ketapang-Gilimanuk. Kapasitas muatannya cukup besar, dengan bobot 3.900 GT, mampu mengangkut penumpang sebanyak 200 orang, lalu mobil atau truk sebanyak 100 unit atau lebih dari 2.000 unit sepeda motor," jabarnya.
Data mencatat, di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, puncak arus mudik Lebaran 2023 akan terjadi pada H-2 dengan jumlah produksi mencapai 19.827 unit kendaraan yang ekivalensinya setara dengan 11.222 unit kendaraan kecil.
Prediksi produksi tersebut lebih tinggi +4,47% dari realisasi puncak mudik Lebaran 2022.
Adapun produksi puncak arus balik Lebaran 2023 di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang diprediksi akan terjadi pada H+2 dengan jumlah produksi mencapai 13.074 kendaraan yang ekivalensinya setara dengan 8.691 unit kendaraan kecil.
"Prediksi produksi tersebut lebih tinggi +10,6% dari Realisasi Puncak Balik Lebaran 2022," kata Ira.
ASDP Cabang Ketapang memastikan sarana dan prasarana pelabuhan telah siap dalam menghadapi layanan Angkutan Lebaran 2023, di mana tujuh pasang dermaga dan 45 kapal siap operasi di lintasan ini.
Adapun kapasitas parkir yang tersedia total 1.264 kendaraan di Ketapang, serta 1.371 kendaraan di Gilimanuk.
Untuk antisipasi kendala antrean kendaraan roda dua yang memanjang, ASDP juga berencana melakukan rekayasa jalan khusus truk dan sepeda motor.
Selain itu, juga sudah disiapkan sejumlah tenda di beberapa buffer zone dan area tampung, serta tollgate dengan jumlah yang memadai.
“Cara bertindak, inovasi, dan koordinasi harus kita lakukan untuk menghadapi tantangan di masa Angkutan Lebaran 2023. Kita tidak hanya melihat kondisi di lintasan Merak-Bakauheni tapi juga Ketapang-Gilimanuk yang menjadi perhatian dan lintasan paling ramai ke dua. Nantinya (lintasan Ketapang-Gilimanuk) akan lebih padat lagi nanti ketika jalan tol sudah tersambung. Maka konsep penataan pelabuhan itu sesuatu yang harus diperhatikan,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno.
Dia menambahkan, agar buffer zone dapat disiapkan dengan baik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
“Kita harus bisa menata jangan sampai ada antrean yang begitu panjang dan upaya-upaya untuk menurunkan v/c ratio tolong dipedomani betul mana upaya yang benar-benar bisa menurunkan v/c ratio. Termasuk penggunaan empat kapal yang akan disiapkan untuk mendukung pergerakan di Ketapang- Gilimanuk dan akan cepat menyedot pergerakan masyarakat,” urainya.
Selain itu, Dirjen Hendro juga menekankan seluruh personel petugas di lapangan untuk lebih memerhatikan unsur keselamatan pelayaran dalam masa Angleb 2023.
"Mohon diperhatikan betul jangan sampai di momen mudik ada kecelakaan di perairan. Selain itu soal tiket karena sekarang sudah online via Ferizy dan sudah sepakat bahwa dari H-60 sampai H-1 masyarakat sudah bisa beli tiket, maka masyarakat diharapkan datang ke pelabuhan sudah membawa tiket. Mohon dilaksanakan dan jangan ada toleransi agar tertib sehingga kita dapat memprediksi demand perhari dari Ferizy sehingga antisipasi dan cara bertindaknya bisa tepat,” tegasnya.
Para pengguna jasa penyeberangan kapal ferry khususnya di lintas sibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk terus didorong agar membeli tiket Lebaran mulai dari sekarang, karena tiket sudah dapat dipesan melalui aplikasi dan web Ferizy sejak H-60 sebelum keberangkatan.
"Jadi, untuk tiket Lebaran, sudah bisa dibeli dari sekarang baik via aplikasi atau website Ferizy. Calon pemudik harus sudah mulai rencanakan jadwal berangkat, minimal H-1 sudah bertiket. Saat ini sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan," tutur Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin.
Demi kenyamanan para pemudik dimohon agar tidak membeli tiket di calo.
Selain online, pemudik dapat membeli tiket di gerai retail seperti Alfamart, Indomaret, Agen BRILink, dan lainnya. Sementara, pembayaran tiketnya dapat dilakukan melalui cara transfer antarbank, e-wallet, gerai retail, internet banking, dan lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, pihak ASDP Ketapang juga menegaskan telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk Polres, KSOP, BMKG, dan KKP, untuk menjamin kesuksesan Angkutan Lebaran tahun ini. (omy)