BMKG Ingatkan Pemudik Waspada Potensi Banjir Rob Jalur Pesisir pada Periode Lebaran 2023

  • Oleh : Dirham

Selasa, 18/Apr/2023 10:36 WIB
BMKG mewanti-wanti masyarakat dan pemudik yang melewati jalur pesisir akan potensi terjadinya banjir pesisir atau rob pada periode Lebaran 2023.  BMKG mewanti-wanti masyarakat dan pemudik yang melewati jalur pesisir akan potensi terjadinya banjir pesisir atau rob pada periode Lebaran 2023. 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti masyarakat dan pemudik yang melewati jalur pesisir akan potensi terjadinya banjir pesisir atau rob pada periode Lebaran 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan wilayah pesisir Indonesia yang berpotensi mengalami banjir rob di antaranya Pesisir Banten, Pesisir Utara-Pantura (Pesisir utara DKI Jakarta, Pesisir Jawa Tengah, dan Pesisir Jawa Timur). 

“Di sejumlah titik banjir rob kemungkinan akan sangat mengganggu arus mudik. Selain itu aktivitas warga di sekitar pelabuhan dan pesisir juga ikut terdampak, seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” ujar Dwikorita dikutip dari keterangan resminya, Selasa (18/4/2023). 

Selain itu, Dwikorita juga mengimbau pemudik yang menggunakan transportasi laut untuk berhati-hati dan waspada selama pekan mudik Lebaran. Pihaknya memprediksi potensi terjadinya gelombang tinggi berkisar 4.0-6,0 meter terjadi di sejumlah wilayah Indonesia selama periode Lebaran 2023. 

“Imbauan ini juga berlaku untuk nelayan, penyedia jasa transportasi, operator transportasi laut, pelaku wisata bahari, dan masyarakat yang tinggal maupun beraktivitas di wilayah pesisir,” tuturnya. 

Dwikorita menjelaskan prediksi kondisi tinggi gelombang periode Lebaran 2023 untuk wilayah umumnya berkisar 0,5-1,0 meter, namun perlu diwaspadai beberapa daerah terdapat gelombang tinggi mencapai 2,5-4.0 m di wilayah Pesisir Barat Sumatera, Samudera Hindia Barat Aceh hingga Nias, Selat Sunda bagian Selatan, Pesisir Selatan Bali hingga Sumba, dan Samudera Hindia Selatan Bali hingga Sumba. 

“Gelombang dengan ketinggian 4,0-6,0 m terpantau di wilayah Pesisir Barat Enggano hingga Lampung, Pesisir Selatan Jawa, Samudera Hindia Selatan Enggano hingga Lampung dan Samudera Hindia Selatan Jawa,” paparnya. 

Dia juga meminta pemudik untuk tidak memaksakan diri dan mengantisipasi jika terjadi penundaan aktivitas pelayaran akibat gelombang tinggi.

Menurut Dwikorita, keselamatan dalam bertransportasi adalah hal yang utama dan tidak bisa ditawar. (ds/sumber Sindonews.com)