Pengamat Nilai Polri Berhasil Kendalikan Lalulintas Arus Mudik 2023

  • Oleh : Bondan

Rabu, 19/Apr/2023 22:57 WIB
Ilustrasi Tol Bekasi Timur. Ilustrasi Tol Bekasi Timur.

JAKARTA (BeritaTrans.com) -- Pengamat Transportasi dari lembaga Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menilai pelaksanaan one way yang dilakukan Polri telah sesuai harapan pada hari pertama arus mudik lebaran.

“Iya lumayan, bagus lancar lah. Saya sempat nulis masukan memang fokusnya jalan tol, kedua Pelabuhan Merak, mudik gratis, sepeda motor dan pengelolaan di jalan tol,” kata Djoko, Rabu (19/4/2023).

Baca Juga:
Kemenhub Pastikan Berantas Praktik Travel Gelap

Kendati tetap ditemui kepadatan kendaraan yang perlu disiasati selama arus mudik, Djoko menilai Polri sampai sejauh ini masih bisa mengendalikan kondisi kepadatan kendaraan yang terjadi di beberapa titik ruas jalan.

“Sementara saat ini pemudik lancar ya, semua kebijakan ada plus minus,” ujarnya.

Baca Juga:
Kakorlantas Polri: Selama Angleb, Kecelakaan Lalin Turun 8%

Semisal kondisi yang perlu diperhatikan adalah terhambatnya bus penjemput dari luar Jakarta yang harus menunggu sistem one way selesai diberlakukan. Sehingga, untuk keberangkatan pemudik kerap kali harus tertunda beberapa waktu.

“Kalau one way lemahnya di situ, tapi bagi pemudik senang dia cepet dia lancar. Mestinya bisa disiati juga contra flow, jadi ada sisa satu lajur untuk arus balik. Cuma mungkin agak riskan, kalau tiba-tiba nyelonong, tapi warga Jakarta saya kira sudah biasa jadi lebih hati-hati,” tambahnya.

Baca Juga:
Antisipasi Puncak Arus Balik Tol Cikampek, Pemerintah Terapkan Rekayasa Lalin

Meski ada sejumlah catatan perbaikan, sambungnya, secara garis besar pelaksanaan one way terpanjang dari KM 70 Tol Cikampek Utama hingga KM 414 Tol Kalikangkung, Jawa Tengah berhasil berjalan sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Tapi memang bagi bus penjemput ini agak terhambat juga bagi one way dia gak bisa masuk tol. Dia harus cari jalan jadinya waktu jemput lebih lama, pemudik di Jakarta agak lama menunggu.

“Saya mantau ke Juanda, ini berhasil mengurai kemacetan yang menahun di Merak. Itu cepet, kapal datang masuk, di juanda itu sepeda motor kurang satu jam rata sudah masuk kapal mereka jadi enggak lama,” terangnya.

Selain itu, Djoko juga menanggapi terkait keputusan skema ganjil genap (gage) yang berlaku secara situasional. Hal itu telah sesuai dipilih, dengan melihat kondisi dilapangan apakah diperlukan atau tidak.

“Ya apapun model bisa-bisa saja, diterapkan situasional. Artinya, karena mudik itu tidak terlepas dari macet tapi bagaimana mengendalikan kemacetan itu aja. Dengan cara manajemen kapasitas dan ruang, seperti di merak itu bermain kapasitas,” tandasnya. (Dan)